"saya akan lakukan apapun.." aku berkata tanpa berfikir panjang.
" haha sudah saya duga kamu tidak akan menolak penawaran dari saya" lanjut ibuk itu lagi dengan tawanya yang begitu nyaring
"menikah dengan anak saya, dan menjadi menantu saya" lanjut nya lagi dengan mimik muka serius.
kalian pasti bisa bayangin gimana muka kaget plus pucat aku detik ini, dunia seakan berhenti bergerak, waktu seakan berhenti, sampai ibuk itu membuyarkan lamunan ku.
"hey, kamu gak ada niatan menolak kan?" tanya nya.
"hm, maaf buk tapi ini menikah buk, saya gak salah dengar atau ibuk salah ngomong" aku berkata menyelidik.
"tidak, saya gak bercanda saya serius mau menjadikan kamu calon mantu saya, kamu gak bisa nolak ya, ntar malam saya akan kirim supir kerumah kamu untuk makan malam di restoran xoix"
"sekarang kamu bisa bawa ibuk kamu pulang, gausah lapor ke administrasi nanti saya yang sampaikan ke mereka" lanjutnya
aku tidak bisa berkata-kata lagi aku pasrah, aku hanya bisa mengikuti kemauan ibuk itu yang aku saja tidak kenal, 'Ya Allah apakah ini jalan yang benar?' gumam ku dalam hati
"terima kasih banyak buk, saya permisi" kataku pamit.
*malam hari
"non silahkan duduk disini dulu tuan fazo masih di perjalanan, saya permisi" kata supir yang menhemputku tadi di rumah.
"terimakasih pak"kataku sambil tersenyum ke arah nya.
dia hanya menunduk kemudian meninggalkanku sendirian di restoran ini.
aku takjub dengan isinya, mewah banget baru kali ini aku menginjakkan kaki di restoran mewah gini, aku celingak celinguk sampai ada yang datang menghampiriku 'ganteng banget astaga,,,eh itukan..' gumamku
"saya tidak terlambat kan" katanya dengan dingin.
"oh tidak, mungkin saya yang kecepetan" sambungku
"gak usah basa basi ya, tadi mami udah cerita semua nya, jadi kamu menjual diri kamu cuma dengan harga 8 juta?" katanya dengan dingin sambil menyeruput kopinya.
hatiku hancur mendengar perkataan nya, menjual diri? apa maksud nya? kalo aku punya uang aku tidak akan mau menjadi seperti ini.
"hey kenapa diam saja?" lanjutnya lagi sambil tersenyum sinis 'serem banget' batinku
"sa saya bukan menjual diri, saya udah bilang ke ibuk kalo saya mau menyicil biaya rumah sakit nya tapi karena saya tidak ada jaminan jadi saya nurut melakukan apapun, saya tidak tau kalo akan di suruh menikah.."
"saya tidak punya pilihan lain maafkan saya" aku berdiri membungkukkan badan sambil menangis.
"tidak ada yang bisa di ubah kalo mami saya udah berkata, saya bersedia menikah dengan kamu tapi ada beberapa aturan yang harus kamu ikuti "
aku menatapnya bingung "aturan yang bagaimana ya pak?"
dia mengambil sebuah map dari asistennya, dan memberikannya padaku, aku membuka dan membaca seksama aturan itu.
1. tidak mencampuri urusan masing-masing
2. selama pernikahan tidak boleh jatuh cinta satu sama lain
3. tidak boleh menjalin hubungan dengan oranglain
4. didepan orang lain menjadi layaknya pasangan romantis
5.pernikahan berjalan tanpa batas waktu dan bisa berakhir kapanpun suami mau.
aku mengambil pena dan langsung menanda tangani surat gak masuk akal itu.
"ini sudah saya tanda tangani" aku memberikan map itu kepadanya
"hmm" dia melirik asistennya, kemudian asisten mengambil dan menyimpannya.
"baik lah, sepertinya urusan kita sudah selesai, besok asisten saya akan menjemputmu untuk fitting baju, dan kita akan menikah minggu depan" dia berdiri merapikan jas nya
"besok saya kuliah dan kerja, saya tidak punya waktu pak, terus ini makanannya gimana sayang loh" aku melirik makanan-makanan mahal itu.
"saya tidak mau tau urusan kamu, dan makanan ini kalo kamu mau makan silahkan, di bungkus silahkan, ini sudah saya bayar" dia pergi meninggalkan aku yang kebingungan.
"permisi pelayan, tolong bungkus semua ya" kataku pada pelayan sambil tersenyum girang
"baik mbak"
*pagi hari
? " halo jihan, tolong izinin gue ke dosen ya, gue ada urusan mendadak gak bisa di batalin ni, tolong ya han.."
? "oke key" aku memutuskan sambungan telvon jihan dan kembali menelvon pak bos
? "assalamualaikum pak bos, key izin gak kerja hari ini bisa pak?, soalnya key ada urusan mendadak yang tidak bisa di tinggal, key janji deh pak bakal lembur 3 hari" mohonku di telvon
?"iya key gak apa-apa, kamu gak perlu lembur juga lagian kamu pulang nya malam terus sehari libur gak papa lah key"
?" makasih banyak loh pak" aku pun memutuskan sambungan telvon dengan pak bos
"berangkat sekarang pak" kataku pada asisten fazo yang sudah berdiri di depanku
"iya non, mari" dia membukakan pintu mobil dan ternyata ada fazo di dalam nya aku sedikit kaget hanya sedikitt tidak sampai panik hehe.
"lama" tuturnya ketika aku masuk
"maaf pak, tadi saya izin tidak kuliah dan tidak kerja"
dia hanya diam, ngeselin gak sih 'dasar es kristal, dingin tapi mahal' gumamku dalam hati
"oh iya, saya belum sempat nanya nama kamu" setelah sekitaran setengah jam baru ngomong ni es kristal
"key, keyla humaira pak" sambungku langsung
"bapak sendiri?" tanyaku balik
ia tampak mengerutkan dahi nya "kamu tidak kenal saya?"
"tidak pak, maaf" kataku lagi sambil menoleh ke arahnya
"buka google di ponsel kamu, ketik fazo haikal" aku reflek membuka hp dan mengikuti perintah nya dan waw...'ternyata dia terkenal'
"bisa-bisa nya ada yang tidak kenal saya" gumamnya
"maaf pak saya sibuk kuliah dan kerja jadi saya kurang update" gak habis fikir tinggal bilang aja namanya, ini harus buka di google dulu 'aneh'
"kita sudah sampai tuan, nona" kata asisten yang membuka pintu sebelah fazo.
setelah fitting baju kami pergi ke mall untuk mencari cincin, tidak ada acara makan syukur aku udah makan pisang tadu sebelum berangkat 'huh bosen banget pergi sama si es kristal' gumamku dalam hati
"setelah ini supir akan mengantar kamu ke rumah mami, untuk pilih undangan dan gedung pernikahan" si es ngomong sambil membelakangiku
"baik pak" sambungku malas
setelah semuanya selesai aku langsung dibawa menuju rumah mami nya fazo, fazo? dia tentu tidak ikut dia langsung pergi setelah mobil lain datang menjemputnya.
"nyonya, non keyla sudah datang" pelayan paruh baya membawaku ke ruang tengah yang terdapat mami nya fazo disana.
"eehhh calon mantu mami datang, sini sini sayang mami udah nungguin kamu dari tadi" ibuk itu melambaikan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya memegang undangan .
undangan yang berbeda bentuk beserak di atas meja, ya dia sedang memilih undangan pernikahan untuk aku dan fazo.
"iya buk" aku berjalan ke arahnya dan duduk di samping nya.
"kok ibuk, panggil mami aja key, bentar lagi juga jadi mami kamu" ibuk itu tersenyum manis berbeda dengan kemarin waktu aku melihatnya di rumah sakit.
"key, mami tu milih kamu untuk fazo bukan asal pilih, jadi kamu gausah anggap diri kamu nikah dengan fazo karena tidak bisa bayar uang rumah sakit" sambungnya sambil memilih-milih undangan.
"kenapa saya buk, eh mami" aku melihat ibuk itu tersenyum lebar setelah mendengar aku memanggilnya mami.
"kamu bertanggung jawab, kamu cewek kuat, kamu sayang ibu kamu, disana saya melihat kamu sangat cocok dengan fazo yang memiliki sifat cuek dingin itu" ibuk itu memegang bahuku dan tersenyum, kemudia kecut ketika membahas anaknya sendiri.
"kamu harus kuat ngadapin fazo, kamu harus ubah sifat dia yang gila kerja itu" yakinnya ke aku.
aku tersenyum" baik buk eh mami"
"yaudah kamu suka yang mana undangan nya, terus itu di buku contoh-contoh tema pernikahannya coba kamu lihat key" semangat mami yang senang banget di lihat.
setelah memilih undangan dan tema pernikahan, aku pulang dengan di antar supir.
jangan tanya apakah tetangga tidak bertanya, mereka menatapku dengan lenuh tanda tanya, selama 2 hari ini aku di antar jemput mobil mewah.
"makasih banyak pak" aku berterima kasih pada supir yang sudah mengantarku.
"key, siapa itu?" tiba-tiba ibuk keluar dari rumah
aku kaget "ibuk, yuk masuk ibuk masih bituh istirahat pasca oprasi, nanti key jelasin kalo udah di dalam buk. ayok" aku berjalan memapah ibuk masuk ke dalam rumah.
"key kamu gak macam-macam kan key?" tanya ibuk ke aku yang aku ladenin dengan gelengan.
"key sebenarnya mau ngasih tau ibuk lama, tapi karena kesehatan ibuk, jadi key belum berani..sebenarnya key di lamar pacar key buk, dan akan menikah minggu depan" aku menunduk di hadapan ibuk
"ya Allah key, berita sebesar ini kamu sanggup rahasiain ke ibuk" ibuk menangis sambil memukul ku dengan lemah
"key gak ada niatan mau rahasiain buk, tapi karena kondisi ibuk, key jadi ragu"
ibuk memelukku sambil menangis "menikahlah nak, gausah fikirin ibuk" sambungnya
"gak buk, key akan bawa ibuk kemana pun key pergi" aku menangis sejadi-jadinya di pelukan ibuk
aku kemudian keluar rumah dan membagikan undangan ke tetangga dekat saja "pak buk, minggu depan saya menikah saya harap bapak ibuk bisa datang ya" aku tersenyum ke mereka
"ohh jadi tadi itu pacarnya kamu key, kaya ya wih beruntung banget kamu key" kata ibuk tetangga ku.
"hihi alhamdulillah buk"
iya..aku meminta mami untuk mengundang tetangga dekatku, karena aku takut fitnah.
.
.
.
.
like n vote ya guys
kalo ada typo atau tidak nyambung mohon maaf karena ini tulisan pertama ku
love you guys❤❤