hari hari setelah itu , tidak pernah ada lagi gurawan di antara kami , dia tidak menghindar tidak juga acuh hanya saja aku terlalu kaku untuk semuanya , pagi itu aku menemukan fakta yang tidak pernah ia ceritakan sebelum nya . tadi nya aku hanya iseng menata buku yang berantakan di meja belajar nya , kebanyakan di sini buku buku tentang Islam , aku baru tau kalau selama ini dia juga sering membaca buku buku ini, ku kira dia hanya punya kesibukan di luar untuk mengurus komunitas nya , ditengah tengah merapikan buku dan kitab kitab aku menemukan buku harian nya , buku berwarna biru itu membuat ku penasaran , tanpa pikir panjang ku buka saja buku itu , tak kusangka di dalam nya nampak foto Gus Gabriel dan seorang wanita yang bernama alexsa , hati ku seperti teriris sembilu meski kami hanya pasangan yang di jodoh kan setidak nya dia sudah menjadi satu satu nya yang aku harapkan untuk mengarungi kehidupan . lihatlah wanita ini memakai celana jeans baju sepanjang lutut di tambah lagi hijab jingga yang tidak menutupi d**a, Gus Gabriel sangat bahagia di foto itu , terlihat jelas senyum tulus nya tidak seperti foto pernikahan kami meski ia tersenyum ,tapi jelas sekali itu senyum yang di paksakan .
perlahan aku duduk , dan membaca isi dari buku itu , ternyata alexsa satu komunitas dengan Gus Gabriel ,pantas saja ia lebih memilih untuk pergi keluar dari pada di pesantren. di sini di jelaskan bahwa alexsa adalah orang yang menyenangkan dan gampang bergaul , sangat jauh dengan ku yang hanya menjawab seadanya saja jika ditanya. aku semakin merasa sedih sudah menjadi penghalang di antara hubungan mereka. kini aku juga tau bahwa Gus Gabriel sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. satu air mata lolos dari mata ku. maafkan aku Abah aku tidak bisa menjadi wanita kuat seperti yang di ajarkan Abah.
"TUTUP BUKU ITU...........