Incident 2

1089 Words
Jam menunjukan pukul 8 malam, Dong Bin duduk di meja makan ditemani segelas kopi sembari menghisap sebatang rokok. Suasana sepi hening semakin mengingatkan dia kepada sang nenek yang biasanya menemanianya mengobrol. Rasa rindu yang semakin menguat membuat ia meneteskan air mata. “ Mengapa tuhan sangat tega kepadaku? “ ia bergumam di dalam hati. “ Apa yang harus aku lakukan? Ia bertanaya pada dirinya sendiri. Dari pintu depan terdengar suara orang mengetok sambil terik teriak memanggil nama Dong Bin. “ Dong Bin… Buka pintunya “ sesorang memnaggil dari luar. Dong Bin sangat hafal dengan suara itu, itu adalah suara Hyun Jae, Ia pun mengelap air mata di pipinya dengan baju yang ia pakai dan pergi ke depan untuk membukakan pintu untuk Hyun Jae. “ Ngapain kau malam-malam kesini? tanya Dong Bin. “ Cepat Ganti Baju mu! Tadi siang kan sudah aku bilang mau ajak kau pergi” ucap Hyun Jae. “ Mau kemana sih ?” tanya Dong Bin denagn nada agak sedikit malas. “ Hahhh…cepat nggak usah banyak ngomong “ ucap Hyun Jae sambil mendorong Dong Bin agar segera ganti baju. Meskipun dengan perasaan agak malas dan kesal, akhirnya Dong Bin menuruti ajakan Hyun Jae untuk pergi malam itu. Mereka berdua berjalan menuju stasiun bawah tanah untuk naik Subway. Karena tempat yang akan mereka kunjungi cukup jauh menurut Hyun Jae. Setelah naik kereta kuarng lebih 10 menit mereka sampai di satius tujuan. Meraka harus jalan kaki lagi untuk sampai tempat tujuan. “Hey Anak tapir.. kenapa nggak naik taksi aja kalau cuma di sisni ? ucap Dong Bin dengan kesal. “Biar irit aja, lumayan lah olahraga juga kan” jawab Hyun Jae sambil tertawa. Tak berselang lama berjalan dari stasiun akhirnya mereka samapai di tempat tujuan yang Hyun jae inginkan. “ Kapan kita sampai ini? ” Dong Bin makin kesal. “ Udah sampai ini “ jawab Hyun Jae Ternyata Hyun Jae berniat mengajak Dong Bin ke sebuah Club hiburan malam di kota Daegu. Melihat tempat yang Hyun Jae maksud Dong Bin terdiam. “ Ayo cepat masuk, ini tempat yang paling cocok untuk situsai hatimu saat ini” goda Hyun Jae. “ Ogahh…kamu aja yang masuk, aku pulang aja” jawab Dong Bin. “ Ahhhhh…ayok cepat masuk “ ucap Hyun Jae sambil menarik baju Dong Bin agar masuk. Dari semenjak pintu depan di buka suara musik keras sudah terdengar, tercium pula aroma minuman keras yang cukup menyengat. Dong Bin menjadi bingun apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus pergi atau tetap di dalam. Karena ia belum pernah sama sekali pergi ketempat seperti ini sebelumnya. “ Ayo kita minum dulu ” ajak Hyun jae . Dong Bin pun ikut duduk di kursi bar di sebelah Hyu Jae, meskipun ia masih bingun apa yang akan ia lakukan nanti di tempat seperti ini. “ Mau minum apa kamu “ tanya Hyun Jae. “ Terserah “ jawab Dong Bin. “ Brooo…biasa 2 ya “ ucap Hyun Jae kepada Bartander. “ Siap” Jaawab sang pegawai. Satu shot, dua shot, sampai berapa tidak terhitung oleh mereka lagi. Dong Bin namapaknya sudah mulai mabuk. Namun Hyun Jae masih nampak tidak mabuk sama sekali. Keadaan mabuk membuat Dong Bin tidak dapat mengontrol dirinya lagi. Ia berlari masuk kerumunan orang berjoged, tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar ia berjoged seperti orang kesurupan. Melihat kawannya bertingkah seperti itu Hyun Jae tersenyum. “ Teruslah kawan… keluarkan semua” gumam Hyun Jae. Hyun Jae pun masuk ke kerumunan dan mendekati Dong Bin yang sedang asik berjoged. “ Gimana…kamu menyukai tempat ini ?” tanya Hyun jae dengan suara yang cukup keras. “ Yes bro….i like this place” jawab Dong Bin. Karena terlalu banayak minum Dong Bin ingin buang air kecil. Ia pun pergi ke kamar mandi. Mungkin karena sudah mabuk berat ia tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang sedang berjalan dengan pasangan nya. Terjadilah keributan kecil di situ. “ Braakkkk” terdengar suara tabrakan. “ Sorry..sorry “ ucap Dong Bin “ Kalu jalan pakai mata broo “ sahut psanagn dari gadis itu dengan nada marah. Belum sampai terjadi adu pukul sang gadis melerai mereka berdua. “ Sudah..sudah..aku nggak apa-apa juga kok” ucap sang gadis. “ Maaf ya mbak “ ucap Dong Bin yang masih setengah sadar. Dong Bin pun lanjut pergi ke kamar mandi dengan badan sempoyongan. Disaat Dong Bin pergi ke kamar mandi kejadian tak terduga terjadi. Sekolompok orang yang mengaku dari pihak Kepolisisan masuk kedalam Club tersebut. Sontak membuat para pengunjung kebingungan dan takut. “Selamat Malam, kami dari pihak kepolisisan di perintahkan untuk menggeldah tempat ini, karena di curigai terjadi transaksi Obat terlarang di sini, mohon semuanya untuk kooperatif “ ucap seorang pria dengan jaket jeans berwarna hitam. Semua orang yang mengaku sebagai Polisi tersebut pun berpencar memeriksa orang demi orang, sudut demi sidut di dalam Club tersebut. Tidak berselang beberapa lama akhirnya Dong Bin pun keluar dari kamar mandi. Ia pun terkaget ketika di suruh untuk berhenti oleh seorang pria yang mengatakan bahwa dirinya adalah anggota Kepolisisan. “Mohon maaf pak, mohon kerjasamanya kami dari anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan, mohon angkat tanggan bapak” ucap laki-laki tersebut. Dong Bin pun mengangkat tanagan nya, ia merasa tenang-tenang saja karena ia merasa tidak membawa barang-barang terlarang itu. “ Silahkan Pak “ ucap Dong Bin. Namun kesialan nampaknya di alami Dong Bin, setelah polisi tersebut merogoh kantong mantel yang Dong Bin pakai. Nampak keluar bungkusan serbuk berwarna putih. Dong Bin pun nampak kaget dan terheran-heran. “ Apa ini ? “ tanya sang Polisi. “ Saya juga nggak tahu pak itu apa, itu bukan punya saya “Dong Bin menjadi kebingungan “ Mari iku saya ke kantor dulu, nanti jelaskan saja di kantor “ kata si Polisi. “ Tapi pak…itu benar-benar bukan punya saya “ Dong Bin kembali menyangkal. “ Sudah, Bapak kooperatif saja, ikut saya ke kantor dulu “ sang polisi sembari mengeluarkan borgol dari kantongnya “ Kamu jangan kurang ajar ya, Saya ini juga Polisi asal kamu tahu” Dong Bin tamapak marah. “ Nanti saja bapak jelaskan di kantor “ polisi nampak tak peduli dengan ucapan Dong Bin. Hyun Jae yang melihat temannya di borgol dan di bawa oleh Polisi pun nampak kaget dan bingung. Ia pun Berlari mengejar Dong Bin yang akan di masukan kedalam mobil petugas. “ Tunggu..tunggu, kenapa teman saya di bawa? “ tanya Hyun Jae. “ Teman bapak terbukti membawa narkotika jenis sabu, ia akan kami bawa ke kantor “ jawab si Polisi. Mendengar jawaban dari Polisi tersebut, Hyun Jae pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia pun segera memanggil taksi dan pergi menuju kantor polisi untuk mencari kejelasan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD