Satu bulan sudah berlalu sejak insiden “mantan di depan pintu, sambel di ujung tanduk”. Walau Dara sudah memasang muka biasa-biasa saja, hatinya belum sembuh betul. Apalagi sejak ibu mertuanya—yang suka sok suci tapi sering nyinyir—mulai ikut campur soal makanan di rumah. "Masak pakai daun salam satu lembar doang? Lha, gimana bisa sedep, Ra? Makanya, ibu tuh heran, Rafii bisa tahan sama masakan kamu," celetuk Bu Yuni sambil memandang sinis panci di dapur. Dara hanya bisa senyum kecut, sambil menahan tangan yang sudah gemetaran pengen ngelempar ulekan. Tapi sabar... sabar... demi Zahra. Tapi hari itu, Dara punya misi. Misi balas dendam dalam bentuk... oseng jengkol. "Ra, kamu yakin Rafi suka jengkol? Dulu dia tuh paling anti jengkol, loh," ujar Bu Yuni sambil menutup hidungnya. Dara te

