3. Kilas Balik

1084 Words
Flasback on ~ Una terlihat sangat kacau dan terus menerus menangis. Wajahnya yang pucat membuat Bagas tak tega … walau sebenarnya ia ingin menolak apa yang diminta oleh istrinya itu. Tidak tanggung tanggung, Bagas diminta menjadikan Fara istri keduanya dan menikah dengannya secepatnya setelah Una tahu kalau Fara sudah menjadi janda beranak 1. “Kita bisa ke luar negeri, aku bisa memberikan pengobatan yang terbaik bagimu. Sekarang dunia pengobatan juga sudah canggih, dan kamu akan sembuh!” ucap Bagas yang tak ingin melihat sang istri akan tambah parah dengan mengambil Fara menjadi madunya karena Tentu saja dia tidak bisa memungkiri bahwa seorang wanita tidak akan mungkin bisa dengan rela diduakan apalagi dengan kenyataan bahwa dirinya tidak bisa memberikan kepuasan dan juga keturunan bagi laki-laki yang dinikahinya. “ kita tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa aku sudah tidak bisa lagi memberikan keturunan bagi kamu, padahal kamu adalah anak tunggal sehingga kamu perlu memiliki keturunan untuk keluargamu. Dengan stadium yang aku miliki itu kemungkinan untuk bisa sembuh memang tetap ada, yaitu dengan pengangkatan rahim tapi itu berarti aku tidak bisa memberikan kamu keturunan dan bukan berarti penyakitku itu akan berhenti sampai ke situ, kata dokter kemungkinan kanker itu bisa menyebar ke tempat lainnya. Dan akibat dari kemo yang aku lakukan itu juga bisa berimbas kepada ginjal dan juga jantung yang bisa berhenti sewaktu-waktu akibat darah yang terkontaminasi dengan racun. Izinkan aku membahagiakan kamu dengan mengizinkan kamu menikah lagi.” kata Una dengan nada Sendu membuat Bagas menangis tersedu-sedu karena dia sebetulnya dari pertama kali menikah langsung bertekad untuk selalu setia pada satu perempuan saja. “Una sayang, Aku justru takut kalau kamu akan terluka jika aku menikah lagi.” ucap Bagas sambil membelai surai hitam istrinya. “ Aku yang memintanya sayang dan aku rasa Fara adalah sosok wanita yang baik dan kamu pasti merasa beruntung Jika kamu menikah dengan Fara, apalagi Fara pernah mencintai kamu. Aku akan lebih terluka lagi kalau kamu tidak mau menuruti apa yang menjadi keinginanku untuk yang terakhir ini.” “Sayang jangan bilang begitu Kamu pasti bisa kuat dan bisa melewati semuanya ini.” hati Bagas teriris ketika mendengar Una mengatakan seperti itu, seakan-akan ini adalah saat yang terakhir bagi Bagas dan Una bersatu. “ Lagian aku juga khawatir kalau Fara tidak ingin menikah denganku apalagi dulunya Dia mungkin bisa jadi sakit hati karena aku tolak.” “ Jangan khawatir aku akan memastikan kalau Fara akan menyetujui apa yang kita inginkan karena aku yang nanti akan memintanya sebagai permintaan terakhirku kepadanya.” kata Una dengan senyum sendu di wajahnya seakan ingin menguatkan sang suami untuk melakukan apa yang dia inginkan agar suaminya itu bisa memiliki keturunan dari darah dagingnya sendiri karena suaminya pun sudah melakukan pemeriksaan kesuburan dan dinyatakan bahwa suaminya itu sangat subur sehingga bisa memiliki keturunan dari darah dagingnya sendiri. Bagas hanya bisa memeluk Una dengan pelukan yang posesif supaya Una tahu bahwa Bagas melakukan semuanya ini dengan terpaksa, dia sungguh tidak ingin menyakiti hati Una dengan menduakan cintanya. Bagas tidak bisa menjamin bahwa Setelah dia menikahi Fara dan sah menjadi suami Fara tentunya dia juga laki-laki normal yang menyukai permainan cinta di atas ranjang. Dan Bagas juga sadar bahwa dengan memiliki Fara seutuhnya, kemungkinan nanti dia akan juga harus berbuat adil dengan memperhatikan Fara selain dia juga harus memperhatikan Una. Bagas tidak yakin bahwa dirinya akan bisa adil, tapi bagaimana lagi istrinya sudah meminta itu sebagai permintaan terakhirnya. “Terimakasih, sayang! Karena kamu mau menuruti permintaanku soalnya aku sudah tidak tahu lagi apa yang akan keluargamu katakan jika tahu kalau aku tidak bisa memberikan keturunan kepada mereka. Dan sekarang tugasku adalah membujuk keluarga Fara dan juga Fara untuk mau menjadi istri kedua darimu.” Bagas tidak menjawab perkataan dari sang istri dan memilih untuk keluar dari ruangan kamarnya dan pergi begitu saja karena dia butuh menata hatinya dan pikirannya saat ini. flashback end ~ *** Di ruangan rawat inap milik Una, status dari Fara dan Bagas sudah berubah yaitu menjadi suami istri. Karena mereka berdua telah menandatangi surat surat pengesahan prnikahan dari catatan sipil. Sekarang Fara menjadi istri kedua dari Bagas sekaligus menjadi madu dari Ayunda Safitri yang merupakan sahabatnya sendiri. “Selamat ya, sayang dan sekali lagi terimakasih karena mau menjadi istri kedua dari Bagas.” Bunda Sonya dan bapak Hendra, orang tua dari Bagas mencium kening Fara ketika Fara meminta doa restu dari kedua orang tua dari Bagas. Sedangkan ibunya Una hanya bisa menangis ketika melihat prosesi pernikahan kedua dari menantunya itu. Entah apa yang ada di pikiran ibu Bilqis tentu saja sedih itu adalah yang paling utama karena mulai dari sekarang dia akan melihat penderitaan yang lebih besar lagi dari Una ketika sekarang dia juga memiliki seorang madu dari pernikahannya. Fara menghampiri Ibu Bilqis dan memeluknya dengan erat seakan-akan berkata bahwa perubahan statusnya itu tidak akan merubah cinta dan kasih sayang Bagas kepada Una dan dia berjanji dalam hati kalau dia hanya sebagai ibu pengganti saja dan biarlah Bagas merawat Una dan mencintai Una seperti semula, toh dia sudah memiliki Alden dan nantinya dia juga akan memiliki anak lagi dari Bagas, sehingga dia hanya ingin memberi kebahagiaan kepada bapak Hendra dan Bunda Sonya yang menginginkan cucu dari pernikahan Bagas. Sedang Papa dan Mama Baskara hanya bisa terdiam melihat drama sedih di hadapan mereka ini, sebenarnya mereka juga tidak tega kepada Fara. Tapi apa daya, mereka juga tidak bisa mengabaikan permintaan terakhir dari Una dan dengan kondisi Una yang seperti itu mereka sangat kasihan. Ketika Fara menghampiri mereka untuk meminta doa restu bersama dengan Bagas, kedua papa dan mama Fara hanya menangis. “Maaf ya, nak!Kami lupa memikirkan kebahagiaan kamu ketika nanti kamu melihat Bagas dan Una bersama. “ kata Papa dengan sedikit menyesal saat berbisik lirih di telinga Fara. Namun Fara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda dia tidak bermasalah dengan itu, Ia hanya berharap kalau Papa Mamanya tidak merasa bersalah ketika nantinya kebahagiaan mungkin akan sedikit menjauh dari hidupnya. Menjadi yang kedua itu melelahkan dan juga makan hati jadi mulai sekarang Fara harus benar-benar mempersiapkan hati. Ketika sudah sah secara hukum maka Bagas berani berdekatan secara Intens dengan cara dan membisikkan kata-kata terima kasih yang tulus karena dia merasa bahwa para melakukannya untuk menolong keluarganya agar mendapatkan keturunan. “ Terimakasih …” fisiknya lirih di telinga Fara namun membuat Fara sedikit salah tingkah karena merasakan gelenyar rasa aneh saat ini ketika merasakan hembusan nafas dari seorang Bagas yang pernah dicintainya bertahun yang lalu. Fara berusaha menghindari kedekatannya dengan Bagas karena dia tidak mau melihat Una cemburu dan iri ketika Fara begitu dekat dengan Bagas. . . .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD