Mendengar ucapan sang istri membuat ustadz Azam terdiam, manalah mungkin dia mau untuk di tinggal pergi oleh Aruna, Aruna adalah istrinya sekaligus amanah dari papanya Aruna mertua ustadz Azam semasa hidupnnya, bahwa dia harus berjangji menjaga Aruna dan menyayanginya dan jangan biarkan Aruna pergi dari hidupnya, karena Aruna adalah titipan yang paling berharga bagi papa Aruna dari Allah yang maha kuasa, ustadz Azam pun langsung menjawab,
"Apa tidak ada jalan lain lagi sayang"
Ucap ustadz Azam kepada sang istri dan Aruna sang istri pun menjawab
"Tidak mas keputusan Aruna sudah bulat, untuk mas mau menikah lagi, Aruna juga tidak mau mas bersedih lagi, Aruna tau di lubuk hati mas yang paling dalam, mas, juga menginginkan sosok seorang anak, Aruna juga pernah melihat mas menangis di malam hari, Aruna tau mas? Jadi Aruna mohon sama mas, mas mau untuk menikah lagi, ini demi Aruna dan keluarga mas"
Tutur kata Aruna membuat ustadz Azam pun terdiam dan pasrah, jika di tanya ingin memiliki anak sudah pasti iyya ustadz azam juga tidaklah munafik, apa yang di katakan sang istri itu benar, tetapi ustadz Azam memendem keinginannya karena mungkin memang belom di ijinkan oleh Allah, ustadz Azam pun menjawab,
"Baiklah jika itu keinginanmu Aruna mas bisa apa? Tapi mas tidak bisa berjangji untuk bisa adil kepada kalian berdua, karena mas bukan nabi yang bisa adil kepada para istri istri mas, mas hanyalah manusia biasa yang mempunyai salah dan dosa, apakah kamu siap untuk menerima itu"
Ucap ustadz Azam di depan Aruna serta di depan sang uminya, Aruna pun langsung menjawab,
"Insyaallah atas ijin Allah Aruna siap mas, jika memang seperti itu, Aruna juga tau mas, insyaallah Aruna tidak akan cemburu jika melihat mas dengan istri mas selain Aruna nanti, tapi ketahuilah Aruna juga bukan malaikat, Aruna juga manusia biasa sangat munafik jika Aruna bilang tidaklah cemburu jika melihat mas dengan orang lain, meskipun itu istri mas sendiri, Aruna hanyalah manusia bukan malaikat mas, jika nanti Aruna yang salah tolong ingatkan Aruna, tuntun Aruna ke jalan yang benar karena pada dasarnya, kecemburuan hati itu lebih sakit dari di tusuknnya seratus jarum, tolong ingatkan Aruna untuk tetap bisa ikhlas menjalankannya mas"
Ucap Aruna di depan ustadz Azam serta uminya ustadz Azam, umi dari ustadz Azam Masi terdiam membiarkan sepasang suami istri ini berbicara, mencari jalan keluar untuk semua ini,
Ustadz Azam yang mendengar pun langsung bersuara,
"Baiklah insyaallah mas akan ingatkan dirimu Aruna, tapi mas juga punya satu permintaan denganmu"
Ucap ustadz azam kepada Aruna, sontak saja Aruna yang sedang menghapus air matanya melihat ke arah ustadz azam, Aruna pun langsung bersuara,
"Permintaan apa yang mas pinta dari Aruna"
Unjar Aruna, ustadz Azam pun langsung menjawab,
"Mas mau menikah lagi, jika kamu yang mencarikan calon istri untuk suamimu ini Aruna"
Tutur kata ustadz Azam pun membuat aruna terkejut, bagaimana tidak terkejut, suaminya sendiri meminta di Carikan calon istri oleh istrinya sendiri, wanita mana yang tidak sakit, saat suaminya meminta permintaan seperti itu, Aruna pun menjawab,
"Mengapa harus Aruna mas? Mengapa bukan umi saja?"
Ucap Aruna kepada ustadz Azam, ustadz Azam pun langsung menjawab,
"Karna mas hanya mau kamu yang mencarinya, tidak untuk umi ataupun yang lain, mas mau menikah lagi jika istri mas sendiri yang mencarinya"
Ucap ustadz Azam kepada Aruna, Aruna pun terdiam menatap ke arah sang suami yang melihat ke arahnya, dan melihat ke arah sang umi dari suaminya, umi dari suaminya pun langsung memberi kode mengedipkan matanya, agar Aruna mau menuruti ucapan Azam anaknnya, Aruna yang melihat dan mengerti pun, mau tak mau pun langsung mengangguk kepala sambil berkata,
"Baiklah mas Aruna mau menurutkan, permintaan mas itu"
Ucap Aruna di depan ustadz Azam, ustadz Azam yang mendengar seketika tubuhnnya langsung melemas, istrinya sendiri mau mengabulkan permintaannya konyol itu, niat hati ustadz Azam hanyalah ingin membuat sang istri mengundurkan diri untuk menuruti, permintaan konyol dari uminya tetapi ustadz Azam salah, sangat salah karena permintaannya sendiri yang membuat, sang istri menurutinya sementara itu umi ustadz Azam tersenyum mendengar, jawaban dari Aruna menantunya itu"
Bersambung....
Author yang nulis ikut sedih, ngetik sambil baper,
jangan lupa komentarnua
Penasaran ngga kelanjutannya,
Tunggu ya ka?????