bc

Gelya & Nico

book_age18+
127
FOLLOW
1K
READ
sex
family
love after marriage
abuse
self discover
harem
turning gay
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Gelya seorang gadis yang setelah mempunyai ayah dan kakak tiri hidupnya menjadi berantakan.

Saat dirinya sudah tidak kuat akhirnya ia memutuskan untuk mensetujui ide gila.

Menyeritakan tentang Gelya, seorang gadis yang di sewa rahimnya oleh pasangan (Gay).

kisah lain dari "Menantang Citra".

chap-preview
Free preview
Awal
"Pak udah lama Dani gak begituan sama cewek" ucap Dani seorang pria berusia sekitar 30an kepada Tono, ayahnya. "Haha makanya nikah lagi aja" ucap Tono pada anak laki- lakinya. "Haduh lama pak pak, pengennya sekarang kok" ucap Dani lagi sembari menghisap rokoknya. "Ya tahan aja lah" Tono menyuruh anaknya untuk sabar, ia lalu juga menghisap rokoknya. Dani menuangkan lagi minuman keras ke gelas dan langsung di tengguknya. Tono pun melakukan hal yang sama seperti anaknya. "Pak gimana kalo Gelya aja Dani pake ?" Ucap Dani menyampaikan idenya pada Tono. "Boleh juga itu Dan, bapak juga bisa make" Tono mensetujui ide dari anaknya bahkan juga ingin melakukan hal yang sama. "Wah boleh juga pak, haha bapak b***t banget" Dani mulai tertawa- tawa. Sepertinya mereka mulai mabuk. "Ya gimana si Sisri itu udah gak enak, udah busuk bauk hahaha" ucap Tono lagi sambil meminum mirasnya dari botolnya langsung. Dani melakukan hal yang sama, mereka tertawa- tawa senang. "Lha nanti kalo gak mau dimana ?" tanya Toni pada anaknya. "Ya tinggal bunuh aja pak" jawab Dani yang terlihat serius. Mereka tak tau bahwa Gelya mendengar percakapan itu dari luar. Mereka kembali minum miras tanpa berbicara, mereka menghabiskan beberapa botol miras langsung hari itu. Dari luar terdengar Setyo sedang berbicara pada seseorang, Dani mengabaikan suara dari kakek tirinya itu. Setyo kemudian masuk ke rumah dan melewati mereka. Tono melihat Setyo dan bertanya padanya "tadi bicara sama siapa pak ?" "Oh tadi katanya Gelya mau nginep di tempat temennya, bawa baju banyak dia" ucap Setyo dengan santai kemudian masuk ke kamarnya. "Bawa baju banyak ?" Tono berbicara pada dirinya sendiri. "Dia kayanya mau minggat pak ! Jangan jangan dia dengar Dani mau perkosa dia !" Dani berteriak dengan kencang. Dani berusaha berdiri namun karena terlalu mabuk dia jatuh berkali- kali. Tono hanya bisa melihat anaknya, dia sama mabuknya. . . . Gelya membawa baju seadanya karena dia sedang terburu- buru. Ia mencari nomor Jimmy dan meneleponnya, ia akan meminta maaf nanti jika menganggu pria itu. Ia sedang butuh bantuan kali ini, ia perlu tumpangan untuk kabur. Ia takut tertangkap jika harus menunggu bis atau ojek, karena jarang sekali kendaraan umum lewat di kawasan ini. Tak lupa ia membawa buku tabungannya, setiap bulan ia selalu rajin menyetorkan uang untuk di tabung. Kadang ayah tirinya mengobrak- abrik kamarnya ketika ia sedang tak berada dirumah. Untung saja buku itu selalu ia bawa dimanapun dan kapanpun. Saat sudah yakin ia membawa barang yang di perlukan nanti, ia segera pergi dari rumahnya. Jimmy tak juga mengangkat teleponnya. Apakah benar ini nomer Jimmy ? Sepertinya ia salah menyimpan nomor telepon. Karena nomor itu tak tersambung namun langsung terputus begitu saja. Ia terpaksa mengirim chat pada Nico, pacar Jimmy. To: Kak Nico Kak tolong Gelya. Dengan cepat Nico membalas chat dari Gelya. Kak Nico Kenapa ? To : Kak Nico Gelya gak bisa jelasin secara detai, Gelya dalam bahaya. Shareloc. Tolong kesini. Kak Nico Oke. tunggu saya Gelya keluar dari rumah dan sialnya malah bertemu kakeknya. Setyo yang baru saja makan di warung makan sebelah rumah bingung melihat cucunya membawa ransel yang terlihat penuh. "Mau kemana ? panas panas gini ?" ucap Setyo pada Gelya. "Mau ke rumah temen bentar" ucap Gelya bohong. "Sini mint duit, kakek butuh buat bayar listrik" ucap Setyo sambil menodongkan telapak tangannya. Gelya dengan pasrah memberikan uang 100.000 pada Setyo. "Nah gitu dong" ucap Setyo mencium uang itu lalu segera masuk kerumah. Gelya benapas lega lalu dengan hati- hati berjalan melewati halaman rumahnya, saat sudah menutup gerbang dia langsung saja berlari ke arah jalan. Gelya menengok kesana- kemari, ia mencari Nico. Namun di kawasan itu ramai akan orang- orang yang sedang berjudi. Bahkan kebanyakan ibu-ibu di sana sedang bergosip. Gelya terus berjalan sampai ke ujung jalan, ia berdiri dan menunggu disana. Berharap kakeknya tak bilang apa- apa ada Dani atau Tono. Gelya melihat ada satu mobil mewah yang berhenti dipinggir jalan, apakah itu Nico ? Namun dari dalam mobil itu keluar wanita dengan pakaian yang sangat seksi, dia adalah Nadia tetangganya yang merupakan seorang PSK. Nadia sering sekali mengajak Gelya untuk bekerja bersamanya, dan Gelya pun selalu menolak. Ibu- ibu yang duduk di salah satu teras rumah mulau bergosip tentang Nadia dan sudah pasti dirinya juga digosipkan. Tak lama ada satu lagi mobil yang berhenti disana, Gelya tak mau berharap lagi. Ia mulai berjalan pelan ke pinggir jalan, berharap ada kendaraan datang. Tiba- tiba dari arah belakang Dani ternyata menyusul Gelya, ia berlari dengan terhuyung. Mungkin itu efek dari minuman keras yang di tengguknya. Gelya semakin takut, namun telepon dari Nico membuat dirinya menjadi senang. Ia mengangkat telepon itu. "Kakak dimana ?" Gelya langsung berlari kencang, langsung mobil ke dalam mobil. Ia lega, ia merasa aman sekarang. Dani menggedor- gedor kaca mobil, ia juga mencoba membuka pintu mobil kak Nico. Saat Dani mencoba mengintip lewat kaca mobil Nico langsung menancapkan gasnya. "Pakai sabuk pengaman kalian, pegangan yang erat" Dari dalam mobil Gelya meliat kebelakang, Dani marah- marah sendiri. Mobil itu bergetar- getar kencang ketika melewati jalan yang tak rata itu. Ia masih saja ketakutan, takut Dani akan mengejarnya. Entah menggunakan apa. Mobil telah sampai dijalanan utama yang jauh dari kawasan rumahnya dan itu membuatnya kembali lega. "Kenapa sih ini sebenarnya ?" ucap Jimmy pada Gelya dan Nico. "Kayaknya mulai hari ini kita harus jaga dia beb" ucap Nico serius. "Karna ?" Tanya Jimmy terlihat sangat ingin tau. Apakah ia mungkin cemburu padanya ? Gelya berpikirkan seperti itu. Mau tak mau Gelya menjelaskan apa yang terjadi "Aku mau di bunuh kak" ucap Gelya menjelaskan inti dari masalahnya. Ia tak ingin diperkosa, sudah pasti akan di bunuh seperti apa kata kakaknya. Mereka sangat terkejut mendengar perkataan Gelya. Mobil terus berjalan, ia tak tau akan dibawa kemana oleh mereka. Tiba- tiba masuk ke dalam gedung yang tinggi, yang ia selalu lihat saat berangkat bekerja. Jimmy mengajak Gelya untuk mengikutinya. Jimmy menggandengan tangan Gelya untuk masuk ke dalam pintu apartement, Gelya sedikit ragu. Akhirnya ia masuk juga, badannya masih bergetar. Efek masih ketakutan. Ia duduk di sofa, Nico pun memberikan ia minuman. "Makasih kak" ucapnya kerena telah di tolong dan kini di beri minuman. Saat sudah tenang, Jimmy akhirnya bertanya pada Gelya. "Itu tadi siapa Lya ?" tanya Jimmy. "Kakakku kak" jawanya dengan gugup. "Kenapa dia ngejar kamu?" tanya Jimmy lagi padanya. Gelya menarik napas, kemudian bercerita tentang kehidupannya dan kejadian yang baru saja terjadi. Dani kakak tirinya baru saja cerai karena di selingkuhi oleh istrinya dan melampiaskan semua kemarahaan padanya. Semua orang dirumahnya membiarkan itu terjadi. Jimmy dan Nico mendengarkan semua cerita Gelya dengan wajah yang terlihat marah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

My Secret Little Wife

read
95.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook