Ryan membuka pintu rumahnya dia menyalakan lampu di setiap ruangan, betapa kagetnya dia, rumahnya penuh dengan barang - barang Leo yang baru saja datang dari Prancis Ryan geleng - geleng kepala sembari mendengus
" berapa lama kakak akan menginap disini," tanya Ryan
" hemm.. aku belum tau,tapi apakah kamu tidak terlalu jahat dengan kakakmu ini? masa kau sudah ingin mengusirku" seru Leo
" aku lebih suka sendirian,pokonya kakak harus cepat cari apartemen aku tidak mau tau" jawab Ryan yang sebal
melihat sikap adiknya itu membuat Leo tak ingin berhenti mengganggunya
"hei dik! apakah sekarang kau punya pacar ?" tanya Leo
" tidak" jawab Ryan acuh
" sungguh kasian adikku ini, sampai sekarang kau masih jomblo" Leo berkata secara tidak langsung mengejek, Ryan hanya menatap kakaknya dengan padangan sebal
bukannya kau juga sama saja, " kata Ryan pada leo
" cih! kau ini masih saja berandalan hahaha.." seru leo sambil tertawa geli
"cepat bereskan barang - barang mu, kalau tidak, akan aku tendang kau dari rumahku!" seru ryan sambil membanting pintu
" dasar pemarah" Leo berkata sendiri sambil tersenyum sendiri bagi Leo itu adalah sesuatu yang menyenangkan
dia merasa puas membuat ryan merasa jengkel karena dirinya
**
juana ketiduran dan dia langsung terbangun ketika mendengar suara pemberitahuan halte bus menuju rumahnya hampir dekat, setelah sampai juana berpikir untuk mampir ke minimarket untuk membeli minuman sepanjang perjalanan dia merasa kehausan dan akhirnya perasaannya lega setelah dia meminum air mineral yang dia beli dari toserba, tiba - Toba Juana tanpa sengaja menabrak seseorang didepannya
"BRUKK!!
juana terjatuh ketanah dan orang yang dia tabrak pun hampir terjungkir kebelakang
"aduh! kamu kalau jalan pakai mata dong!!" Seru pria tua yang dia tabrak itu
" ah.. saya minta pak, apakah anda tidak apa - apa?" tanya Juana
"huh! aku tidak apa - apa pergi sana!" seru pria tua itu dengan kasar juana hanya diam saja dan membiarkan pria itu pergi melewatinya tanpa sadar juana memukul kepalanya sendiri karena dia berjalan sambil melamun dan tidak menyadari ada orang di depannya.
sesampainya di rumah dia mendapati Selly yang sedang membuat makanan Juana mengendus aroma sedap dengan hidungnya yang tajam tanpa sadar perutnya itu berbunyi keroncongan karena lapar
" wah! baunya enak sekali, kau tau sekali kalau aku sedang lapar" seru Juana yang mengambil makanan di meja dan langsung menyantapnya "wah! enak bngt! masakanmu memang tak ada duanya " seru Juana yang senang sambil mengunyah makanan di mulutnya dengan lahap
" hei! ada apa denganmu memang kau belum makan?" tanya Selly
" pelan - pelan saja makannya aku membuat gorengan bakwan banyak dan ada sup daging dengan jamur untuk kita makan" kata Selly
" wow! kau memang teman yang terbaik," serunya lagi Selly hanya geleng - geleng melihat tingkah temannya itu
"tunggu! dari mana kau mendapatkan daging untuk memasak? bukannya persediaan makanan di kulkas kita sudah habis, selain mie instan dan telur " serunya lagi
" kau pasti tidak menyangka kalau aku mendapatkan dari calon mertuaku" kata Selly sambil tersenyum senang
"uhukk. ! apa! kau bilang dari siap!? tanya Juana yang tersedak hampir mengeluarkan makanan di mulutnya
" hei! aku bilang makan mu pelan - pelan saja! kau ini seperti orang yang tidak makan seminggu ini ambil minumlah! omel Selly sembari memberikan air kepada Juana
" terima kasih, hehe.. maaf aku sedikit terkejut tadi aku mendengar calon mertua maksudmu kau diberi daging dan semua sayuran ini oleh ibunya Rio!?" tanya juana
" iya benar, kenapa kau terkejut seperti itu" kata Selly
" ibunya rio habis dari desa dan membawa banyak sayuran, karena terlalu banyak dirumahnya, dia memberikan beberapa sayurannya padaku, kau lihat kan, kulkas kita jadi penuh kembali" kata Selly dengan wajah berseri - seri " kau benar tapi kenapa kau langsung menyebut ibu mertua, apa kau benar - benar serius dengan Rio?" tanya Juana penasaran
" hei! jahat sekali kau ini! tentu saja aku serius,biarpun aku sering bergonta- ganti pasangan kencan tapi untuk kali ini dengan Rio aku serius dan kami sudah ada rencana untuk tunangan" serunya
"wah!kau luar biasa! kalau begitu baguslah!,aku turut senang,ternyata temanku ini sudah taubat ya hahaha.. " seru Juana sambil tertawa " Selly yang mendengarnya hanya bisa melihat dengan tatapan haru sekaligus sebal tapi karena suasana hatinya sedang senang dia sama sekali tidak membalasnya karena apa yang dibilang Juana tentang dirinya semuanya benar
Selly mempunyai wajah yang cantik karena dia merasa bangga dia sering sekali bergonta ganti pasangan kencan dan dia ahli dalam mencampakkan pria sangat berbalikan dengan Juana yang sering di campakkan pria karena sifatnya yang plin-plan.
dan mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol sepanjang malam Juana melihat Selly yang begitu senang dan dia menceritakan kekasihnya sepanjang malam membuatnya iri saja karena dia belum mempunyai seseorang yang dia cintai Juana berharap dia menemukan laki - laki yang hanya mengejar - ngejarnya saja tanpa dia harus bersusah payah untuk bisa mendapatkannya, pikir Juana yang mulai berhayal "haha.. rasanya tidak mungkin mana ada pria seperti itu apa lagi dengan diriku yang seperti ini" Juana tertawa sendiri sambil terhenyak dengan nasib percintaannya yang selalu bertepuk sebelah tangan dan dia tidur terlelap.