juana tak habis pikir melihat bosnya itu yang selalu saja banyak di kunjungui wanita - wanita cantik"sebenernya berapa banyak wanita yang dia kencani dasar p****************g, dia benar - benar jauh dari tipe idealku" gumamnya sambil mengunyah roti sendwich yang dia beli dari kantin
" achh...! aku lelah sekali, kenapa siang ini begitu panas rasanya aku ingin minuman yang dingin kata nico sambil meraih segelas cola dimeja juana
" akhh..! senior itukan bekas aku minum" seru juana berteriak melihat temannya itu yang sembarangan mengambil miliknya "maaf aku haus sekali, buat ku saja ya" seru nico sambil menenggak minuman coca cola punya juana " dasar kau ini jorok sekali
"juana berkata dengan pelan sambil membuang mukanya yang sebal
"ahhh.. segar sekali,kau tadi bilang apa?" tanya nico
" ti..tidak aku tidak bilang apa -apa" seru juana sambil memasang wajah cuek "baiknya kau tidak mendengarnya"serunya dalam hati
"kau tadi serius sekali apa yang kau lihat dari tadi didepan sana'" tanya nico
" senior coba kau lihat dari tadi siang aku melihat banyak wanita yang datang ke ruangan Pak Ceo" seru juana yang menjelaskan " wajar saja diakan sangat tampan, wanita mana yang tidak tertarik padanya pasti mereka ingin menawarkan kerjasama iklan kemarin bukannya kita habis tanda tangan kontrak dengan brand kosmetik ternama dari wrb padahal perusahaan itu dulu sama sekali tidak mau pakai jasa iklan kita tapi entah kenapa semenjak pak CEO yang tangani mereka langsung mau kerjasama bahkan managernya sendiri yang datang langsung kekantor kita untuk memberikan proposalnya" kata nico menjelaskan
" ahh.benar juga,kau lihat wanita itu yang baru keluar dari ruangan pak CEO dia itu manager brand kosmetik wrb, dia sangat cantik ya" seru nico yang tiba - tiba memandangi wanita itu dengan tatapan kagum "
hei! senior kau jangan membayangkan macam - macam dasar menjijikan" kata juana mencibir
"hei,. pria mana yang tak akan melirik wanita secantik itu, aku berani taruhan bahwa CEO kita pasti sudah jatuh hati pada wanita itu," serunya dengan menggebu - gebu
" senior kau jangan asal bicara, nanti yang lain dengar, dan bisa jadi bahan gosip, pak CEO pasti tidak akan membiarkan mu bekerja disini lagi! jadi jaga mulutmu itu!" timpalnya juana yang menanggapinya dengan sebal
tapi tak menutup kemungkinan ucapan Nico itu benar pikir juana karena juana tau bahwa bos nya itu p****************g dan sangat narsis baginya CEOnya itu seperti kotoran dimatanya walaupun dia tampan bagi juana dia seperti tak terlihat dan dia tak Sudi untuk mendekatinya
"kalian sedang apa? " mana laporannya apakah sudah selesai kalian kerjakan"
seru wanita paruh baya yang tiba - tiba datang menghampiri meja mereka
" ah.. kepala manager Berta ten..tentu saja kami sedang kerjakan hehe.." jawab Nico
" ckck..kalian ini santai sekali huh!" serunya sambil berlalu pergi melewati
ahh.. hampir saja,.." gumam Nico dan juana
tak terasa wktu mulai berjalan cepat juana melihat arlojinya sudah pukul 6 sore dia melihat sekeliling orang - orang sudah pada pulang dia bangkit berdiri dan merenggangkan otot- ototnya yang kaku. hanya ruangan CEO yang masih menyala kenapa dia belum pulang? tapi untuk apa juga aku peduli, sudahlah aku pulang saja" serunya sambil merapikan meja kerja dan mengambil tas selempangnya.
saat dia akan turun dari lift tiba - tiba dia menabrak seorang pria bertubuh tinggi wajahnya sangat manis tpi dia merasa seperti mirip seseorang "oh maaf!.. apa kamu tidak papa" tanya nya dengan lembut
"ah.. iya saya tidak apa - apa terima kasih" jawab juana
baiklah kalau begitu, maaf ya,.. serunya sambil lewat berlalu pergi meninggalkan Juana " dia sopan sekali" ah sudahlah.. gumam Juana sambil masuk kedalam lift
**
kau masih bekerja, apa aku mengganggumu? seru pria yang menabrak juana
" tidak, masuklah kak" seru Ryan
apakah kau baru saja kembali dari Prancis" tanya Ryan
" ya aku baru saja tiba, tadi aku datang ke rumahmu,"
apa! kau berencana tinggal di rumahku"
cepat pergi dari situ!" seru Ryan jengkel
" kau ini pelit sekali, aku baru saja sampai tidak papakan aku tinggal di rumahmu sementara? rumahmu cukup besar untuk di huni seorang diri" kata Leo
" tidak! aku tidak ingin kau tinggal di rumahku cepat bereskan barang bawaanmu, kau punya banyak uang masa kau tidak mampu untuk membeli apartemen" seru Ryan ketus
kau ini masih tidak berubah sama sekali," kata Leo respond Ryan acuh
akhirnya mereka pulang bersama dan sepanjang perjalanan mereka saling melempar kata - kata Leo tidak mau berhenti untuk menggoda adiknya itu.
oh.. ya tadi aku bertemu dengan seorang gadis keluar dari kantormu, apakah dia karyawan mu? tanya Leo
lalu kenapa" jawab Ryan ketus " sepertinya dia cukup manis" seru Leo menggoda lagi
" jangan bertindak macam - macam" timpal Ryan dengan ketus
mereka seperti kucing dan anjing bila bertemu tapi sifat mereka sangat mirip sama - sama narsis karakter Ryan seperti itu ternyata dia dapatkan dari kakaknya sejak kecil mereka selalu bersaing untuk lebih unggul Ryan tak mau kalah dari kakaknya dalam segala hal baik penampilan maupun kegemaran mereka hampir seperti pinang dibelah dua walaupun mereka tidak kembar mereka berdua cukup tampan dan populer di kalangan wanita artinya Leo lebih lihai dari pada Ryan di soal wanita