"Anin.. !"
Tiba-tiba ada yang memanggil ku dan aku menoleh tersenyum sebelum kami masuk ke kelas pagi ini.
"Iya, ada apa ?"
"Boleh ngobrol sebentar?"
Aku menoleh ke arah teman-temanku dan menautkan kedua alisku. "Hm, Ya boleh, bentar ya gaees "
Aku mengajak orang ini ke bangku taman depan dan menghindari dari keramaian, tapi tetap aja jadi pusat perhatian sama orang lain.
Terlihat orang melirik ke arah ku sambil berbisik-bisik. Ini yang gue nggak suka menjadi bahan ghibah orang-orang.
Kita berdua duduk di bangku taman ini.
Sempat hening sejenak
Aku tidak tahu mau mulai dari mana kan yang mengajak berbicara dia, ibaratnya dia yang punya hajat dia yang harus menyampaikan maksud dan tujuannya. Aku menunduk sambil menggerutu dalam hati.
"Hm.. sebelumnya perkenalkan nama aku Andre Filandra aku pernah wa, tlpn Anindia tapi tidak pernah di balas."
"Maaf mengganggu waktunya sebentar masih ada kelas ya ?"
Nah ketahuan juga kan termasuk salah satu dari banyak orang yang gue cuekin di hape.
"Oh ya." Aku nyengir ternyata ke Gep mengacuhkan orang lain. "Maaf aku nggak suka ngecek hape akhir-akhir ini lagi banyak ketikan tugas." Emang bener aku nggak bohong loh emang orang-orang penting aja yang aku angkat telepon dan balas wa.
"Perkenalkan Aku Anindia." Aku dengan sopan memperkenalkan diri walaupun dia sudah tau nama ku. "Sekitar 20 menit lagi sama pak Rendra mata kuliah Psikoedukasi."
Sempat hening lagi.
"An sejak Pertama kali kita Ospek itu aku sudah suka sama kamu tapi belum punya keberanian untuk menyampaikan rasa suka ku ini kepada mu"
"Baru kali ini nyali ku untuk mengungkapkannya."
Nah kan lagi-lagi pernyataan cinta, bukan nggak suka tapi aku pengen fokus aja sama kuliahan aku disini. Apa katanya tadi nyali kayak gue muka serem aja harus banget bilang nyali emang lagi kontes uji nyali aku membatin dalam hati.
"Wah, terimakasih ya tapi maaf banget aku nggak nggak bisa Andre."
"Tapi An, Lo belum mengenal aku lebih jauh aja.. ?"
"Apa salahnya kita kenal lebih dekat dulu An ?"
"Semuanya butuh proses kan An, Aku akan berusaha keras untuk membuat mu jatuh cinta kepada ku "
Dia ini cowok terkenal dan sangat ganteng pokoknya idamanlah di fakultasnya tapi tidak membuat hati ku goyah sama sekali.
"Maaf Andre, aku belum bisa membuka hati untuk siapa aja, termasuk untuk mu. Kita cukup seperti ini aja cukup berteman dan jangan melangkah lebih jauh, aku tidak mau ada yang terluka dan tersakiti."
"Tapi An aku benar-benar jatuh cinta sama kamu."
"Terimakasih sudah mengungkapkannya aku menerima dengan lapang d**a pernyataan itu untuk disampaikan kepada ku, tapi sekali lagi maaf aku tidak bisa membalasnya."
Tapi An...!!
"Bukankah kamu pernah mendengarkan ungkapan ini mungkin udah sering diberi tahu kan bahwa cinta itu tidak bisa dipaksa sekeras apapun kamu memperjuangkannya kalau dia bukan untuk mu tetap tidak akan menjadi milikmu."
"A-an izinkan aku berjuang untuk mendapatkan cinta dari mu."
"Sebaiknya jangan, kamu cuma terobsesi saja sama aku.
Aku bukan orang yang sehebat itu untuk kamu perjuangkan, aku tidak secantik yang kau kira coba kamu lihat di sekeliling mu masih ada yang lebih cantik dari aku kan."
"Jadi aku ingin kita cuma mengenal saja cukup seperti ini aja dan tidak lebih dari itu, maafkan aku Andre. Aku permisi dulu sebentar lagi kelas ku akan segera dimulai."
Aku melangkah pergi meninggalkan Andre tertunduk. Sedih sih tapi aku tidak mau memaksa hati ku, tapi Sudah lah ini bukan urusan aku lagi yang penting aku sudah menjelaskannya tadi.
Maafkan aku, aku belum bisa membuka hati untuk orang baru pemiliknya masih sama seperti dulu cuma ada dia.
....
Ketika masuk kamar cahaya dalam kamar sudah mode redup. Nanda melangkah ke dekat tempat tidur.
Sayang kamu kenapa ? dia menghidupkan lampu terang.
Nggak ada cuma lagi baring-baring aja.
Jangan bohong diwajah mu sudah tergambar kamu lagi memikirkan sesuatu. Tunggu bentar ya sayang aku bersih-bersih dulu.
Dia mempersiapkan baju suaminya sambil menunggu suaminya selesai mandi.
Dia menekan lagi nomor telepon di ponselnya, kok nggak diangkat ya Anin dimana nak ! Perasaan mama kenapa jadi nggak enak gini sih.
Nanda mencium istrinya, kemudian memeluknya. " Kamu kenapa sayang kok murung gitu !
"Mas kok perasaan aku tiba-tiba nggak enak ya."
"Kenapa sayang sini aku bikin enak-enak." Nanda mulai mencium leher istrinya.
"Pikiran Mas kesana lagi deh, istri lagi nggak enak perasaannya malah diajak begitu lagi."
Dia tersenyum kepada istrinya.
"Ngomong yang jelas dong sayang aku nggak bisa baca pikiran mu."
"Aku telpon Anin dari tadi kok nggak di angkat ya Mas ?"
"Mungkin dia lagi fokus dengan tugasnya pagi tadi dia ada kok ngabarin Mas mungkin sekarang dia nggak mau di ganggu aja."
"Mas Telepon dia dong please aku nggak tenang belum dengar suaranya hari ini."
"Kalau Anin tau kamu khawatir seperti ini dia langsung terbangbke jakarta untuk peluk mamanya. "
Cepetan Mas nggak usah ngegombal sedang nggak mempan rayuannya.
Cium dulu dong.
Cup.. Cup itu sudah.
Yang lama dong sayang nggak berasa lho.
"Iish.. N-ngga hmmmmpt.. Masss...
kata itu nggak sampai di ucapkan bibirnya sudah di lumat sama suaminya tersebut.
"Hm, ini baru terasa dan Manis pula"
Dia melotot kepada suaminya.
"Assalamualaikum sayang.."
"Waalaikumsalam pa" suara serak Anin mengundang ke khawatiran pasangan ini.
Nanda merubah panggilan Video Call kepada anaknya.
"Hm,ya pa"
"Kamu yang kenapa sayang, Mama telpon dari tadi nggak diangkat."
" Anin sengaja silent kan ponsel Anin tadi pa, Anin lagi demam."
Tiba-tiba Citra langsung mengambil ponsel dari tangan suaminya.
"Gimana sayang, sejak kapan demamnya udah minum obat nggak sayang kok nggak ngasih mama ?"
"Ma maaf ya Anin tidur dan nggak lihat hape tadi !"
"Anin udah minum obat tadi ma tapi masih sedikit pusing, mulai sakit kepala habis pulang dari kampus cuaca disini juga panas hari ini Ma."
"Mas Aku ke Bandung aja ya besok ?" dia bertanya sama suaminya.
"Ma jangan, Anin nggak papa kok besok Anin ke dokter nanti di antar sama sahabat Anin disini ma."
"Udah makan nggak sayang ?"
"Belum ma ini baru bangun, mau ambil hape ternyata papa yang nelepon."
"Sayang ! "papa muncul di layar ponselnya dan menumpu dagu di bahu ke istrinya. "Udah pesan makanan nggak sayang"
"Udah pa"
"Ya udah makan dulu habis itu minum obat ya jangan lakukan kegiatan apapun harus istirahat lagi ya sayang, jangan lupa kabarin kami terutama mama mu ini , dia khawatirin kamu An."
Anin tersenyum kepada orang tuanya.
Makasih ma, pa.. Anin mau minum dan makan dulu ya Love you ma, pa. Assalamualaikum.
Love you too sayang, Waalaikumsalam.
"Tuh kan perasaan ku nggak enak pasti ada sesuatu sama Anak ku"
"Mas sih udah aku bilang beli aja mobil untuk dia disana belum juga di beli. Itu dia jadi panas-panas pulang dari kampus."
"Anin nya yang nggak mau sayang udah aku bujuk lho."
"Pokoknya harus di bujuk lagi, aku kesal sama Mas, malam ini nggak dapat jatah mu Mas. Dia langsung berdiri melangkah menuju kamar mandi.
"Sayang.. kok aku yang disalahin !"
"Sayang.. jangan gitu dong." Dia mengikuti istrinya ke kamar mandi.
***