bc

Prisoner of Boss (completed)

book_age18+
15.3K
FOLLOW
175.9K
READ
billionaire
sex
love after marriage
arrogant
dominant
boss
drama
bxg
royal
like
intro-logo
Blurb

Warning [21++]

Mohon untuk membaca peringatan sebelum menjudge

Gadis pewaris tunggal Madden Corporation tengah terancam karena diincar oleh seseorang, ia menyembunyikan jati dirinya dan bekerja di sebuah perusahaan ternama.

Kehidupan Alya menjadi berubah drastis, ia harus menjadi tahanan Mansion Morusci hanya karena ia dituduh mencari perhatian sang CEO di hari pertamanya bekerja. Statusnya sebagai tahanan mengukir sebuah kisah cinta untuknya dan sang CEO.

Namun sebuah kenyataan mengenai kehidupan sang CEO yang sebenarnya membuat dirinya menyerah untuk mengukir kisah cinta mereka lebih dalam.

Bagaimana mereka bisa bersatu kembali dan membuahkan kisah cinta bahagia

chap-preview
Free preview
PART 1
"Ayolah Alya kamu bisa mmelakukannya ini sangatlah mudah hanya perlu menjawab setiap pertanyaan dan meyakinkan HRD itu untuk menerima mu" batinku yang tengah berdiri di depan gedung perusahaan Morusci Corporation Ini pengalaman pertama ku melamar pekerjaan dan mendapat panggilan interview setelah aku menyelesaikan gelar Sarjana ku Selama ini aku hidup dengan sangat berkecukupan dari transferan mama ku yang tinggal di Sydney sehingga menurutku belajar sambil bekerja itu tidak perlu, karena tugas ku belajar dan bermain Namun setelah kelulusan ku mama memberi kabar bahwa perusahaan kami yang berada di Sydney sedang mengalami masalah beberapa bulan ini dan sewaktu-waktu bisa saja bangkrut Walaupun perusahaan keluarga ku termasuk 5 perusahaan terbesar di Internasional namun tidak sedikit pula yang ingin menjatuhkannya "Maafkan mama Alya, untuk sementara waktu mama tidak bisa mengirimi mu uang lebih. Carilah pekerjaan paruh waktu untuk kamu hidup setidaknya bisa untuk mu makan beberapa bulan kedepan, mama hanya bisa membantu mu sesekali saja, selebihnya carilah sendiri sayang"  Itulah yang terngiang dikepala ku saat aku ingin memasuki kantor yang menjulang menggapai langit dihadapan ku Gugup, gemetar, ragu dan berkeringat dingin tentunya. Ahh aku rasa, aku dapat melakukan ini dengan sangat baik bahkan akan lebih baik dari caraku mengajak lelaki berkenalan Setelah meyakinkan diriku dan menstabilkan ketegangan ku, aku melangkahkan kaki memasuki kantor Morusci menuju resepsionis "Ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanya wanita yang berdiri dibelakang meja tinggi sehingga menutup setengah badannya "Saya mendapatkan panggilan interview untuk menemui HRD kantor ini, bisa tunjukan ruangannya?" jawabku "Siapa nama anda nona, saya akan cross check terlebih dahulu" balasnya "Saya Alya Shaqueena" Alya Shaqueena Madden namun orang lebih mengenalku dengan nama Alya Shaqueena karena Madden adalah nama keluargaku jika aku menggunakan nama Madden maka orang akan sangat mengenalku bahkan akan berusaha "menyakiti ku" Beberapa detik aku menunggu wanita tersebut berbicara dengan seseorang diseberang panggilan "Nona Alya anda bisa langsung naik ke lantai 18, anda bisa menanyakan ke bagian lantai tersebut ruangan mana yang harus anda tuju" ucapnya "Baiklah terima kasih bantuanya" balasku yang langsung saja pergi meninggalkan resepsionis tersebut “ramai sekali lift dikantor ini, seperti mall saat banyak diskon saja, bahkan badan ku susah bergerak saat akan menaikinya” gumam ku di tengah kerumunan orang-orang yang akan menaiki lift Aku terus saja menggerutu melihat dua lift didepan ku ini penuh "yang benar saja.. aku tidak mungkin menunggu kotak berjalan itu kembali kemari setelah naik ke atas" batinku "Kantor ini memiliki 35 lantai dan jika benar mereka turun bersama di satu lantai, bagaimana jika mereka turun di lantai yang berbeda-beda, itu akan memakan waktu lama"  lanjutku aku memperhatikan setiap sudut ruangan mencari jalan alternatif yang bisa membawaku ke lantai 18 Melihat sebuah lift diujung lorong sangat sepi, aku berjalan menuju lift tersebut Memperhatikan setiap sudut lift yang sepi itu dan tidak menemukan tanda bahwa lift tersebut rusak maupun tidak dapat dipakai “sebaiknya aku coba gunakan lift ini” ucapku Ting (bunyi lift saat pintu terbuka) aku memasuki lift seketika pintu itu terbuka dan aku menemukan keganjilan saat berada di dalam kotak besi ini. aku hanya melihat ada 4 tombol yang menunjukkan angka 1,5,18 dan 35 namun aku tidak menghiraukannya Seketika pintu lift tertutup, tanpa berfikir panjang aku menekan angka 18. tidak perduli dengan keganjilan itu karena lantai yang ku tuju dapat dijangkau oleh lift ini -Author POV- "Segeralah kabari aku, mungkin lusa aku akan ke Singapura untuk menanganinya sendiri" lelaki yang bertubuh kekar atletis dibalik jas kantor, dengan tinggi badan 185cm dan berkharisma, mengalihkan setiap perhatian orang yang dilewatinya. Kini ia tengah berjalan menuju lift yang ada diujung lorong kantor Morusci "Ahh sial... siapa yang menggunakan lift pribadi ku?! security kantor ini sangat bodoh!! tidak bisa menjaga benda mati ini untuk ku!!" umpat Alejandro saat melihat lift di depan nya menunjukkan sedang berada di lantai 18 Dua lelaki berbadan besar dan kekar menghampiri Alejandro dengan cepat. "Maaf tuan” serentak dua lelaki tersebut "siapa yang menggunakan lift ku?! bukankah kalian tahu bahwa hanya aku dan orang yang aku bolehkan saja yang dapat menggunakannya!!" sentak CEO perusahaan tersebut pada security "Maaf tuan kami tidak tau, baru saja kami datang." jawab salah seorang security tersebut "Tugas kalian hanyalah berjaga di depan lift ku ini !! harusnya kalian berjaga disini dari pagi, lalu kemana saja kalian?" "Saya baru saja dari pantry untuk mengambil kopi tuan" salah seorang security menjawab "Saya baru saja dari toilet tuan" sahut security lainnya Al mengacuhkan kedua security itu ketika lift didepannya telah terbuka ia merasa sangat kesal pagi ini, ia benci jika miliknya digunakan oleh orang lain. ia mencoba meredakan kekesalannya dengan menghisap sebatang rokok yang selalu ia bawa di kantong celananya, sembari menatap kaca yang menunjukan pemandangan kota Jakarta dari atas gedung tersebut "Cepat cari tau siapa yang berani menggunakan lift ku pagi ini dan pecat dua security yang bertugas di depan lift ku pagi ini" perintah Al pada lelaki yang baru saja memasuki ruangannya ya begitulah sapaan dari Alejandro Sanders Morusci, CEO dari Perusahaan Morusci Corporation. Di usianya yang terbilang sangat muda, Al telah memimpin perusahaan milik keluarga nya tersebut dan mengembangkannya dengan pesat dalam jangka waktu 5 tahun Ia sangat terkenal di kalangan pembisnis karena perusahaannya urutan pertama terbaik di Internasional "Baiklah tuan" jawab Yacob orang kepercayaan keluarga Morusci yang telah bekerja sebelum Al terlahir ---- "Setelah saya melihat CV anda saya rasa anda cocok dengan pekerjaan ini, selamat anda diterima dan dapat mulai bekerja besok pagi" terang lelaki dihadapan Alya sembari mengulurkan tangan padanya "Sungguh, saya diterima?” Tanya Alya yang belum percaya dan dibalas oleh orang dihadapannya dengan anggukan “terima kasih tuan saya akan bekerja keras" sembari berjabat tangan dengan HRD tersebut Alya keluar dari kantor Morusci dengan wajah berseri-seri karena ini kali pertama ia interview dan bekerja Ia kini berjalan menuju tempat parkir taksi di kantor Morusci "ahhm. tidak.. tidak.. aku harus menghemat uang ku agar dapat hidup sebulan kedepan karena aku baru saja diterima kerja, sudah pasti aku baru mendapat gaji bulan depan sebaiknya aku naik bis saja"  pikir Alya sembari menghentikan langkahnya dan ia memilih memutar badan berjalan menuju halte bis mungkin ini hal sulit baginya. bagaimana tidak, ia manjual mobil kesayangannya untuk biaya sewa apartemen, makan, dan kehidupan di club malamnya. Kini mamanya yang biasa memberikan uang 50 juta sebulan hanya memberinya 1 juta beberapa bulan ini ---- Tok tok tok (ketukan pintu) "Masuklah" jawab Al yang tengah membaca tumpukan kertas didepannya "Tuan, seorang karyawan baru dibagian marketing lah yang menggunakan lift anda pagi ini" terang Yacob "Pecat dia sekarang juga" yang masih fokus dengan tumpukan kertasnya "Maaf tuan, tapi wanita itu baru memulai kerja besok pagi" Al menghela nafas lelah mengalihkan pandangannya pada Yacob yang berada diseberang mejanya "Besok minta seseorang untuk memberi tahu nya bahwa lift itu tidak boleh dia gunakan" perintah Al mencoba meredakan amarah "baik tuan" balas Yacob yang kemudian pergi meninggalkan ruangan Al Al menutup map berisikan kontrak kerja yang sedari tadi ia baca "wanita bodoh mana yang tidak mengetahui aturan kantor ku, bahkan dia tidak curiga dengan posisi lift pribadi ku yang berbeda dengan lift yang digunakan oleh para karyawan" gumam Al Al mengeluarkan rokok dari kantung celananya. mengambil satu batang yang kemudian ia capit diabtara bibir merahnya. Menyalakan pematiknya dan mengisap rokok tersebut. Ia berjalan menuju tempat terfavoritnya yaitu jendela kaca besar yang ada di balik kursi kerjanya menunjukkan pemandangan kota Jakarta dari atas gedung miliknya Al meraih ponsel di meja kerjanya menekan nomor seseorang dan melakukan panggilan "aku ingin bermain malam ini, dihotel biasanya. pesankan aku satu seperti biasa" perintah Al pada seseorang diseberang yang lalu ia akhiri panggilannya Langit terang telah berubah menjadi gelap. Malam ini udara kota Jakarta terasa cukup dingin. seperti biasa saat jenuh Al akan menyewa wanita panggilan untuk melayaninya di ranjang “Malam tuan, saya Gisca yang diminta tuan Zain menemani anda malam ini” seorang wanita dibalik Al memperkenalkan dirinya seraya memandang punggung Al yang berada di balkon hotel dan tengah memandang langit malam Jakarta dengan sebatang rokok yang ia capit diantara dua jarinya “puaskan aku malam ini.” Al yang langsung mematikan rokoknya, membuangnya sembarangan. Al langsung merangkul pinggang wanita tersebut dengan kedua lengannya, mencium wanita tersebut dengan sangat dalam dan gairah yang sedang menggebu-gebu. Tentu saja wanita tersebut mengimbangi permainan Al karena ia dibayar tidak untuk diam saja tentu untuk melayani Al  Al yang masih tidak melepaskan ciuman nya menuntun Gisca ke ranjang king size yang ada di kamar tersebut. Tanpa menunggu lama Al langsung mendorong tubuh wanita tersebut hingga terjatuh diatas kasur. Ia langsung menindih tubuh Gisca dan menopang badannya dengan siku dan lututnya. Al kini telah merambatkan ciumannya hinga turun ke leher. “Lepaskan pakaian mu” perintah Al seraya melepaskan kain yang menutupi tubuhnya Junior milik Al yang tentu saja telah menggunakan pengaman langsung ia hentakkan memasuki v****a Gisca, memompa dengan ritme yang cukup cepat hingga satu jam lamanya tanpa henti. Al yang tidak merasa puas sampai disitu terus saja menghajar tubuh wanita panggilan nya secara terus-menerus sampai pagi dan tentu tubuh wanita tersebut hingga terbaring lemas

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Husband My Step Brother

read
54.9K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

Secret Marriage

read
943.0K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.1K
bc

T E A R S

read
312.8K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.8K
bc

A Secret Proposal

read
376.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook