Firza tersentak kaget mendengar suara pecahan barang-barang di bawah sana. Ia masih berada di dalam kamarnya di lantai dua, duduk main hape sembari rebahan. Pemuda itu pun melempar hapenya ke sembarang arah lalu keluar dari kamarnya dengan menyempatkan menutup pintu kamarnya rapat. Firza pun menuruni tangga dengan menghela kasar melihat papanya kini masih menghancurkan barang-barang di depannya. Sepertinya ada masalah di kantor sampai papanya melampiaskan kemarahannya di rumah. Firza menelan ludah kasar. Ia pun melepas baju kaosnya membuat ia bertelanjang d**a kini. Hanya memakai jelana jeans pendek selututnya. Ia berjalan ke arah sang papa bersiap untuk menjadi pelampiasan amarah papa kandungnya itu. "Tinggalin kami, Om." Tutur Firza pada supir pribadi ayahnya yang nampak terkejut meli

