Baku Hantam

1117 Words

Gadis berkerudung itu mondar-mandir di depan kamar ayahnya dengan menggigit kuku. Sesekali ia menatap pintu berharap terbuka kini. Ia kembali menghela gusar karena sudah hampir dua puluh menit ayahnya tidak kunjung membuka pintu kamar. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Firza sampai mereka berlama-lama di dalam sana. Pingsan. Ya memang cowok itu pingsan tadi. Bukan berarti harus terkunci di dalam sana kan. Luka lengan kan bisa saja diobati. Beres. Lalu apa yang membuat Syahir dan ayahnya masih belum keluar. Kan buat Syaqila tambah berpikir yang aneh-aneh. Pintu terbuka lebar membuat Syaqila sontak mendekat. Gadis itu mendongak menatap Syahir yang berdiri di depannya denhan tersenyum samar. "Gakpapa, dia cuma demam." Jelas kembarannya buat Syaqila mengangguk saja. "Terus luka di len

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD