bc

kesabaran seorang istri

book_age18+
4
FOLLOW
1K
READ
drama
sweet
bully
husband
brothers
roommates
like
intro-logo
Blurb

Menikah itu bukan hanya sekedar menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua keluarga bukan? Dan tujuan menikah itu untuk membina hubungan rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan allah swt,Itu yang aku baca dari website go*gl*.

Saat aku sedang melamun, disamping rumah uwa Siti aku dikagetkan oleh suara suamiku" sayaaang, kamu sedang apa?kok melamun sendirian,ucap suamiku lantas mengagetkanku.

"mas. enggak kok aku gapapa! Memangnya kenapa mas?" Ucapku lirih

"owh, aku kira kamu sedang ada masalah, soalnya kamu melamun sendiri." ucap suamiku sambil memeluku dari samping.

"hemmm, aku gapapa mas cuma aku lagi kepengen sendiri aja hehe, ucapku lagi.

"aku tidak mungkin bicara ke suamiku, kalau aku tidak betah tinggal dirumah mertuaku,yaaa jujur saja karena perlakuan mertuaku yang tidak enak. contohnya saja tadi pagi aku sudah mencuci piring dan menyapu rumah, tetapi mertuaku berkata bahwa aku mencuci piring itu tidak becus dan menyapu lantai juga masih kotor, aku sangat sakit hati mendengar nya, ya Tuhan apa aku kuat yaaa! baru hari pertama saja sudah membuatku seperti ini, astaghfirullah astaghfirullah halazim" bathinku.

"hey sayang!" ucap suamiku sambil menepuk pahaku.

"akhh iya mas,kenapa!"ucapku sambil tersentak karena suamiku lagi lagi mengagetkan ku.

"sudah sudah jangan banyak melamun nanti kamu kesambet loh! mending kamu buatin mas kopi" tukas suamiku sambil berdiri meninggalkan ku.

"i iya mas" ucapku lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan suamiku kopi.

setelah membuat kan suamiku kopi aku duduk diteras mertuaku, dan disitu ada mertuaku dan ipar ku sedang melihat gadget, aku duduk disebelah mereka.

"bu, mbak, kalian sedang apa? keliatannya asik sekali dengan gagdet?" ucapku memandang mereka penuh tanda tanya.

"emmmm, kita sedang liat aplikasi jualan online,soalnya kita mau belanja baju yaa gak bu?" ucap iparku sinis.

" iyaaa dong, kan suami nya erinka kerja kantoran,gajinya juga besar! engga seperti suami kamu kerja kok cuma kuli bangunan."ucap ibu mertuaku dengan bangganya menjelekkan suamiku didepan kakak ipar.

"ya tuhan cobaan apa lagi ini, baru satu hari saja aku dirumah mertua sudah seperti ini, benar kata orang. lebih baik ngontrak daripada tinggal bersama mertua" ucapku dalam hati aku merasa terhina suamiku dijelekkan seperti itu.

lalu aku beranjak pergi dari teras hendak meninggalkan ipar dan mertuaku.

"eh, kamu mau kemana dya! kok malah pergi sih" ujar mba erinka,dia menatapku tajam seakan dia suka sekali melihat suamiku dihina.

"iya mbak, soalnya aku mau masak untuk makan malam kita semua mbak." ucapku lirih.

"owh. yasudah sana cepat pergi! masak yang enak ya." ucap mertua tanpa melihat aku,karena ia sibuk dengan gadget nya.

"Baik bu." ucapku lalu aku bergegas ke dapur untuk mempersiapkan memasak untuk makan malam.

"jujur aku sedih kenapa aku diperlakukan seperti ini oleh mertua dan iparku apa salah ku dan suamiku, memang suamiku pekerjaan cuma tukang kuli bangunan,tapi itukan pekerjaan yang halal. aaah sudahlah daripada aku melamun nanti masakan ku gak rampung"bathinku.

"dya! kamu sedang apa nduk?" tanya bapak mertua,ia baru pulang dari ladang.

"eh pak, ini dya lagi masak buat makan malam nanti." ucapku sambil tersenyum.

"lhoo kok kamu sendirian? ibuk sama erinka kemana nduk?kok cuma kamu yang memasak!" ujar bapak mertuaku dengan mengerutkan keningnya.

"ehh itu pak,mmmmm anu"aku bingung mau menjawab pertanyaan bapak mertua.

"kenapa nduk?" tanya bapak ia keliatan tidak paham dengan ucapanku.

chap-preview
Free preview
BAB 2 pahitnya tinggal bersama mertua
jujur saja, aku bingung mau menjawab pertanyaan bapak mertua entahlah mungkin karena aku takut jawaban ku menyinggung perasaan ibuk mertua ku ataupun mbak erinka. "mmm, mereka sedang sibuk pak, jadi dya yang memasak untuk makan malam nanti"jawabku meyakinkan bapak. lalu aku melanjutkan pekerjaan ku, dan bapak sudah berlalu ke kamar kecil untuk bersihkan badan. saat aku sedang memasak tiba-tiba ada suara bising dari luar, karena aku penasaran lantas aku menuju kesumber suara. "hey erinka! aku sudah bilang berapa kali padamu, hah! sudah tidak usah belanja online terus. kamu tau aku menyuruhmu untuk tidak boros, supaya kita bisa beli rumah!" geram mas aji. "iya mas,aku minta maaf soalnya aku tadi sedang liat tas bagus jadi aku mau beli di online, dan ratingnya juga bagus" "iya ji, kamu jangan pelit dong ke istri kalo istrimu berpenampilan cantik kamu juga kan yang bangga." timpal ibu mertuaku sambil menatap sinis kearah ku. aku pun langsung meninggalkan ruang tamu dan menuju ke dapur melanjutkan memasak untuk makan malam. "dek, kamu sedang masak apa sayang?" ucap suamiku. "ini mas aku masak sayur bayam, ayam goreng dan sambal terasi" ucapku sambil mengaduk sayur bayam yang hampir matang. "owh yasudah selesai masak kamu mandi ya, soalnya aku mau ajak kamu jalan jalan ke alun alun" timpal suamiku lalu berjalan keluar dapur. memang terkadang sore hari setelah semua pekerjaan selesai pasti suamiku mengajak aku jalan walaupun hanya ke alun-alun membeli wedang ronde setelah itu pulang kerumah. saat aku baru pulang dari alun-alun aku dikejutkan dengan makanan yang berserakan dilantai dapur. " astaghfirullah haallazim" teriaku dari dalam dapur. "kenapa sayang? ada apa! "timpal suamiku berjalan mendekat kearah dapur. "ini mas lihatlah" ucapku lirih mataku berkaca-kaca saat melihat masakan ku berceceran dilantai. "bukkk! mbak erinkaa!"teriak suamiku lantas memanggil mbak erinka dan ibuk mertuaku. "apasih dit? pulang' kok teriak teriak! ada apa."jawab ibuk mertuaku seakan tidak tahu apapun. "lihat buk, siapa yang membuang-buang makanan ini kelantai? kasian buk istriku sudah capek memasak dan ini juga kan pake uang buk beli bahan masakannya." timpal suamiku dengan nada sedikit kesal. "dihh!! makanan apa seperti itu, ga enak masa sayur bayam ga enak lagi. istrimu itu kalo ga niat masak ya sudah ga usah masak!" ucap ibu mertua ku dengan menarik sudut bibirnya. "ya allah cobaan apalagi ini, padahal aku belum makan malam. tetapi makanan sudah berceceran dilantai, astaghfirullah astaghfirullah halazim." bathinku sambil menatap iba ke arah masakan yang telah kubuat. "bukk, kalo memang ibu gak suka masakan aku, tolong jangan dibuang seperti itu buk. aku dan mas adit belum makan malam buk,"jawabku lirih dengan mata yang berkaca-kaca.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

Revenge

read
35.4K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.9K
bc

Oh, My Boss

read
387.0K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.8K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook