Chapter 22

2147 Words

Yasmin tak tahu bagaimana bisa dia membiarkan Rama mencumbunya. Dia seoalah suda percaya dan memberikan semuanya pada Rama. Seperti mustahil tapi nyata adanya. Yasmin meringis pelan, dia menoleh ke samping dan melihat Rama tengah tengurap dengan bertelanjang d**a. Tersenyum, Yasmin mengusap pelan tangan Rama yang memeluk perutnya. “Kak, bangun.” kata Yasmin pelan. Rama bergumam pelan kemudian menyipitkan matanya. “Apa?” tanyanya. “Pulang,”kata Yasmin. Rama berbalik telentang, dia kembali memejamkan matanya. “Kak ayo siap-siap. Aku pengen muntah,” kata Yasmin pelan. Dan benar saja, Rama langsung menjauhkan tubuhnya. Dan Yasmin melipir pelan ke kamar mandi. Rama mengikutinya, dan memijit tengkuk leher istrinya. “Kamu baru bangun tidur lhoh, Yas. Belum makan. Kok udah muntah-muntah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD