Chapter 23

1555 Words

Entah seberapa besar yang sudah Yasmin lakukan untuk baik-baik saja sejauh ini. Dia baik, ya dia memang baik. Tapi jujur, Demi Tuhan, terkadang dia membenci berbagai rasa yang datang ke tubuhnya. Hingga Yasmin rasa, sendiri kebih baik daripada dikelilingi banyak orang apalagi ada Rama, orang yang dicintainya sekarang. “Yas, kaos kakiku mana? Yang warna hitam?” Yasmin berpegangan pada mesin cuci, dia menunduk sejenak. “Di lemari, paling bawah.” “Sudah aku cari, tapi tidak ada.” Katanya setengah berteriak karena memang Yasmin di luar, Rama di dalam kamar.  Yasmin berjalan pelan untuk menghampiri Rama yang terus saja heboh karena mencari kaos kaki yang  tak kunjung ditemukan sedari tadi. Rama menyingkir saat Yasmin datang, dia memberi ruang pada istrinya untuk mencari kaos kaki. Dan bena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD