Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Zinan sudah bisa bernapas lega. Ia dan Mac kini sudah tiba di mansion utama keluarga Snake, dan banyak sekali orang yang berkumpul menyambut kedatangan mereka. Zinan hanya diam, ia menatap lurus ke depan, lalu bertemu tatap dengan seorang pria berambut putih nan panjang. Pria itu adalah pemimpin Golden Snake, orang gila yang begitu berkuasa, dan manusia ular yang benar-benar kejam kepada lawannya. Zinan tak bisa membayangkan saat ayahnya dulu dengan sangat berani mengusik kehidupan pemimpin satu itu, entah apa yang ada di dalam pikiran ayahnya itu. “Kenapa kau terus menatapku?” Cancri yang sedang bersantai dan mengelus kepala seekor ular piton bertanya sambil tersenyum. Pria itu sama sekali tak merasa terganggu dengan tatapan Zina

