‘Cinta itu rumit, tidak ada orang yang benar-benar bisa menebak dan memahaminya. Kadang kala cinta juga begitu menyesatkan, dan selalu saja sukses membuat manusia melakukan banyak kesalahan. Tidak ada cinta yang abadi, tidak ada dendam yang bisa memuaskan. Semuanya hanya kehampaan, ya ... semuanya sama sekali tidak berarti. Tapi ... mencoba untuk menjadikan semuanya impas itu jauh lebih baik, jalani semuanya dengan berusaha, walau akhirnya harus terjatuh dan hancur karena rasa tak puas.’
Camilla kini hanya bisa termenung, wanita itu baru saja mengetahui jika anak yang dilahirkannya bukanlah anak Danieru. Kepalanya mendadak saja pusing, bahkan ia tak bisa mengendalikan dirinya dengan baik.
Bukan ... ia bukannya ingin membedakan Meihua dengan anaknya yang telah tiada. Hanya saja ... hanya
