18. Sikap Berbeda

1585 Words

"Dia benar-benar kejam, bukan?" Suara Moza pecah di tengah isakan yang menyedihkan, membuat udara di kamar terasa semakin berat. Sheena masih terpaku menatap cermin dua arah itu, dadanya sesak bagai dihimpit batu besar. Sekarang dia mengerti, alasan di balik segala larangan Leonard. Pria itu takut rahasia kotornya terbongkar. Dan, ternyata balas dendam pria itu lebih menyakitkan, terlebih juga menjijikan. "Tolong hentikan ini, Sheena," pinta Moza dengan suara lirih penuh keputusasaan. Sheena memutar tubuhnya perlahan. "Hanya Leonard yang bisa menghentikan ini. Aku tak punya kuasa apa-apa." "Kau menyakitiku dengan sengaja." "Aku menyakitimu?" Sheena terkesiap, suaranya gemetar menahan amarah. "Apa kau tidak menyadari bahwa semua ini adalah konsekuensi dari tindakanmu sendiri? Andai ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD