Di atas Bukit: Mimpi Buruk Dimulai!

1676 Words

Setelah terdiam beberapa detik, Nam tertawa kaku. Dia berniat mencairkan suasana tapi tak kecemasan dalam suaranya tak bisa dibujuk. “kau tidak mungkin melakukan hal seperti itu..” canda Nam. “kalau aku memintamu jangan datang ke sekolah tinggi hari ini karena mungkin sekolah itu sebentar lagi terbakar, apa kau percaya padaku?” serang Naviza, dia masih serius. “Ya.” jawab Nam singkat. “karena aku tahu kau tidak sedang berbohong sekarang.” “kau percaya padaku semudah itu?” balas Naviza, suaranya semakin menghilang. “tidak. aku melihatnya sendiri.” jawab Nam sedikit cemas. “maksudmu?” “aku tidak sengaja melihatnya.” Tambah Nam. “apa yang kau lihat Nam?” desak Naviza bertambah cemas. Tangannya tanpa sadar meremas lengan Nam dan menghentakkannya pelan. “orang-orang berlari menerobos s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD