Kami Tertangkap

1091 Words

Dua hari setelah penangkapan itu, Angkasa akhirnya sadar dari tidur panjangnya melawan racun untuk kedua kalinya. Dia membuka matanya, ketika sinar mentari terasa begitu menyilaukan. Tubuhnya baik-baik saja. setidaknya dia tidak merasakan sakit apapun. Hanya tidak bertenaga sedikitpun. Bahkan untuk sekedar mengangkat tangannya menutupi silau cahaya, dia menyerah. “kau sadar?” cetus Xatho dengan suara datar. Angkasa mengenali suaranya, familiar sekali. suara yang terlepas tanpa emosi apapun. Datar seperti dawai yang tak pernah dipetik. Tanpa nada ataupun intonasi. Dengan wajah tanpa ungkapan rasa.  Angkasa meliriknya sinis. “ada apa?” Xatho kembali bersuara. Hanya mereka berdua di ruangan itu. Ruang pengobatan yang cukup luas, beberapa bed pasien juga terjajar, sekitar delapan orang te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD