27. **

1769 Words
Kisa tidak tahu bagaimana dia bisa tiba-tiba ada di kamarnya. Terakhir yang dia ingat, dia ada di aula pesta dan dia juga masih mengingat dengan jelas bagaimana Liura mengatakan di malam itu kalau dia dan Rangga akan melangsungan pertunangan. Menurut pemaparan Kasa sih, katanya dia semalam pingsan gara-gara minum wine terus diantar pulang sama seorang cowok. Ah, itu pasti Rangga. Pukul 23.00 WIB ada pesan masuk dari Rangga dan Kisa baru sempat membukanya keesokan harinya ketika dia sudah sadar. from Rangga to Kisa gimana keadaan lo? udah baikan? ngomong-ngomong gue lagi di perjalanan menuju Seoul Kisa membulatkan kelopak matanya ketika membaca kalimat terakhir dari Rangga. Rangga ada di Seoul? Kenapa sangat tiba-tiba sekali? Kisa mencoba meneleponnya. Berhubung Rangga lagi di Korea, gak pa-pa dong minta oleh-oleh sekali-kali. Rangga kan orang baik dan banyak duitnya. Yakali minta oleh-oleh dikit gak dikasih. Tapi sayang teleponnya tidak diangkat. Bahkan sampai yang kedua kalinya, teleponnya tak kunjung mendapat jawaban. Kisa mengernyit. Atau mungkinkah Rangga masih di perjalanan? Kisa melempar handphonenya sembarang ke atas kasur. Cewek itu memegangi kepalanya yang masih agak pusing. Dia tidak tahu meminum amer bisa bikin dia pingsan. Padahal dia cuma meminum sedikit malam itu. Memang Kisa belum pernah meminum wine. Pertama, karena usianya belum menginjak legal. Kedua, karena cewek itu memang punya masalah terhadap alkohol. Tak lama, handphonenya tiba-tiba bergetar menampilkan panggilan masuk. Ia pikir itu dari Rangga tapi ternyata yang menelepon adalah ibunya. Awalnya Kisa ragu untuk menjawab, tapi kemudian cewek itu memutuskan buat menjawabnya. "Halo, iya Bu?" Kisa menyapa lebih dulu. Namun, Kisa langsung kaget ketika yang ada di telepon itu bukanlah ibunya melainkan ayahnya. Cewek itu langsung membanting handphonenya ke tembok sampai suara benturannya terdengar sangat keras. Terlihat ekspresinya tampak ketakutan ketika mendengar suara ayahnya dari balik telepon. Cewek itu menutupi telinganya rapat-rapat dengan kedua telapak tangan. Suara ayahnya masih terngiang di kepalanya membuat Kisa gelisah. Dia trauma. Harusnya dia tidak menjawab telepon itu. Harusnya dia tidak mendengar suara ayahnya lagi. Kisa sangat menyesali hal itu. *** Setelah melanglang ** selama berjam-jam, akhirnya Saka berhasil menemukan akun ** Liura. Tanpa pikir panjang , cowok itu langsung memfollownya. liurakiehl_ 161 post 192k followers 0 following Tak sampai di situ, kenekatannya menghantarkannya untuk mengirim pesan lewat direct message. Tapi Saka agak ragu, mungkinkah seorang Liura Kiehl akan menjawabnya. Dilihat-lihat, followers ** Liura cukup banyak juga. Cewek itu pasti punya banyak fans. Sudah bisa dipastikan, peluang Saka buat PDKT dengan cewek itu hanya tak seberapa. to liurakiehl_ from ak.saka.stara16 Hai Liura, ini aku Saka Saka menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk mengirim pesan tersebut. Butuh nyali besar buat mengirim pesan pada Liura. "WOY!" Entah bagaimana, Kisa tiba-tiba ada di belakangnya sambil menggebrak Saka sekuat tenaga. Betulan deh, rasanya setengah nyawa Saka hampir mau balik ke akhirat saking kagetnya. Cowok itu terkejut setengah mati sampai-sampai jarinya kepeleset menekan tanda send dan pesannya pada Liura otomatis terkirim. Saka melotot di tempat. Jantungnya dag dig dug bagai bedug yang lagi dipukul-pukul sekuat tenaga. Kisa keheranan. Cewek itu memperhatikan Saka. "Lu gak jantungan, kan?" Saka sontak mendelik, melirik tajam ke arah Kisa. "b*****t lu ya!" Kisa tercengang. "Santai dong." "Santai santai." Saka ngegas sambil memukul meja bikin Kisa kicep. "Gara-gara lo gue gak sengaja nge-dm orang." Kisa mengernyit sambil duduk di samping Saka. "Siapa?" Saka mau menjawab, tapi dia urungkan. "Gak deh." Cowok itu meletakkan handphonenya di atas meja lantas menyedot es tehnya yang tinggal setengah. Dia pasrah, jadi dia biarkan saja handphonenya. Entah Liura bakal menjawabnya atau tidak, ya kalau dijawab syukur kalau tidak ya mau bagaimana lagi. Saka juga tahu diri. "Kasa mana?" Kisa bertanya. "Mana gua tau." Jawab Saka. "Lo emang udah baikan?" "Lumayan." Kisa sengaja datang ke kantin sekolah, mau makan rencananya lagian dia bete di asrama. Apalagi setelah insiden ayahnya yang tiba-tiba menelepon. Cewek itu hanya sedikit trauma. Belum lagi Rangga yang tak kunjung membalas chat. Boro-boro chat, telepon aja gak diangkat. Kisa penasaran Rangga lagi ngapain. Padahal biasanya, cowok itu selalu fast respon kalau lagi chattingan dengan Kisa. Kisa berharap cowok itu baik-baik saja. "Lo inget gak sama Dewi Aphrodite yang gue ceritain waktu itu?" Kisa agak mengernyit mendengar pertanyaan Saka. Dia lupa-lupa ingat. "Maksud lu yang punya Tesla Pegasus itu?" Saka hampir terkekeh. Andai saja dia tahu, selain Tesla bersayap Pegasus, si Dewi Aphrodite itu juga punya BMW i8 Coupe. Sudah kebayang betapa tajirnya dia, kan? "Iya itu.Gue ketemu lagi sama dia." Kisa ikut exited. Dia tak kalah girangnya mendengar hal itu. Kayaknya jiwa 'pawang wanita' Saka bakal kumat lagi setelah Saka lagi berniat pendekatan dengan cewek yang dimaksudnya. "Serius? Kapan? Kok lu gak ngasih tau gue?" "Lo gak usah terlalu kepo." Kisa berdecak. "Siapa sih namanya? Boleh gue liat Instagramnya?" "Gak boleh!" "Lah, napa?" "Ntar lu naksir." "b*****t! Gue masih lurus, anjir!" Kisa terpancing amarahnya. "Gini-gini gue masih doyan batang daripada sama-sama liang!" Saka mendadak cengo. Sementara Kisa makin manyun karena tersulut. Tiba-tiba handphone di atas meja bergetar. Drrrttttttt Saka sigap mengambil handphonenya dan alangkah terkejutnya dia ketika satu notifikasi berhasil mengguncang jiwa raganya bagai tsunami. Itu adalah notifikasi pesan balasan dari Liura. Dengan ekspresi Saka yang sumringah seperti itu, Kisa jadi ikut penasaran. Kenapa Saka bagai lagi diserang kupu-kupu seperti itu, ya? "Apaan tuh. Liat dong." Kisa sudah berusaha ngintip-ngintip tapi Saka sebisa mungkin menjauhkan layar hpnya dari cewek itu. Jangan sampai Kisa melihat, soalnya hanya Saka yang boleh tahu. "Lu gak berhak tau! Ini tuh gue lagi dm-an sama si Dewi Aphrodite." Kisa cengo. "Iya, dia tuh namanya siapa? Masa Dewi Aphrodite sih namanya." "Itu nama samaran." "Nama aslinya?" "Kepo!" from liurakiehl_ to ak.saka.stara16 I wait you to chat me? Saka membulatkan bola matanya ketika mendapat pesan dari Liura. Apa maksudnya cewek itu kedapatan lagi menunggu Saka untuk segera menchatnya? Apakah itu pertanda. Saat itu Saka bagai lagi dimabuk asmara dan Kisa hanya bisa cengo melihatnya. *** Sesampainya di Korea, Rangga dibuat keheranan karena dari ujung pintu sampai kini dia berada di ruang tamu, ada banyak bodyguards yang berjajar di setiap sudut ruangan. Bahkan, seisi rumahnya nyaris penuh dengan para bodyguard itu. Padahal di hari biasa begini mereka tidak seharusnya berjajar dengan rapi bak sedang penyambutan seorang pangeran. Rangga merasa seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tak lama, papanya yang menyadari kehadiran Rangga segera menemui putra semata wayangnya tersebut. "Kenapa Papa memanggilku sedarurat ini?" Tanya Rangga pada papanya yang masih menuruni tangga. Pria yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu berjalan perlahan lalu duduk di atas sofa. Sementara Rangga masih berdiri mematung di tempatnya. "Dudukluh." Perintah papanya. Rangga menurut dan segera duduk di atas sofa yang jaraknya tidak terlalu dekat dengan papanya. "Papa belum menjawab pertanyaanku." Pria itu menyeringai. "Kenapa Papa meminta kamu datang ke Korea secepatnya karena ada sesuatu yang ingin Papa bicarakan dengan kamu." Rangga sudah sigap mendengarkan perkataan papanya. "Apa?" "Liura sudah memberitahumu tentang pertunangan itu, kan?" Rangga tak mengharapkan papanya akan membahas hal itu. Jauh-jauh dia datang dari Jakarta ke Seoul dan yang ingin papanya bicarakan hanya soal pertunangan itu. Persetan! Rangga tersenyum miring. "Papa menyuruhku datang ke sini hanya untuk membahas itu?" "Jawab pertanyaan Papa lebih dulu." Rangga berdecih. "Kenapa Papa bisa berpikiran untuk menjodohkanku dengan Liura? Kami bahkan belum kenal terlalu lama. Lagipula kami masih terlalu muda untuk menjalin hubungan." "Itu hanya pertunangan, bukan pernikahan. Pernikahan kalian ada di masa depan, Rangga." "Papa mengekangku." "Papa memberi kamu yang terbaik." Deru napas Rangga mulai menggebu sarat emosinya mulai menjadi-jadi. "Papa tidak pernah bertanya apakah aku menyukai Liura atau tidak. Papa juga tidak pernah bertanya apakah aku setuju atau tidak. Yang Papa lakukan hanyalah memaksaku untuk menjalin hubungan dengan Liura dan memaksaku menyukai apa yang Papa suruh meskipun kenyataannya aku tertekan. Apakah itu bukan pengekangan?!" Nada suara cowok itu meninggi di akhir. "Rangga, pelankan suaramu." Papanya segera memerintahkan. Namun, Rangga malah berbicara dengan nada suara yang lebih keras. "Apa Papa pernah bertanya aku bahagia atau tidak?! Papa sama sekali tidak peduli dengan keadaanku!" "Rangga!" TRANG!!! Sebuah vas bunga kaca baru saja dibanting papanya ke lantai. Sontak Rangga menghentikan omongannya lalu menatap vas yang sudah pecah berkeping-keping di atas lantai. Rangga tidak bisa mengendalikan diri. Dia terlalu emosi. Seumur hidupnya baru kali ini dia berbicara selantang itu pada papanya. Tentu hal itu pun membuat papanya marah. "Di mana sopan santunmu, Lee Joo-young!" Bentak papanya sambil berkacak pinggang. Rangga bahkan tak mampu menatap tatapan mematikan papanya yang senyalang itu. Kalau bisa, tatapan itu mungkin bisa membunuh apa pun di sekitarnya. Rangga hanya bisa meneguk ludahnya kasar. "Kemasi barang-barangmu sekarang juga! Kamu harus kembali bersekolah di Amerika! Kamu tidak boleh kembali lagi ke Jakarta!" Rangga melirik papanya tidak suka. "Aku tidak mau kembali ke Amerika." "Sekarang kamu berani menentang perintah papamu?" Papanya memasang wajah heran. Dia benar-benar tidak mengenali Rangga yang sekarang. Apakah betul anak laki-laki di depannya kini adalah Rangga anaknya yang dulu. "Papa mengizinkanku untuk berada di Jakarta selama satu bulan ke depan. Sekarang Papa mengingkarinya?" Rangga berdecih. "Papa ingkar!" "Kamu tidak bisa berada di sekolah rendahan itu. Itu bukan tempatmu." "Apa aku peduli tentang tempat? Aku tetap ingin di Jakarta." "Lakukan apa yang kamu bisa, tapi kamu tidak akan bisa melawan papamu. Kamu akan pergi ke Amerika 5 jam lagi. Papa sudah menyuruh para pelayan untuk membereskan semua barang-barangmu." "Aku menolak! Apa kamu tidak mendengarnya, Pria Tua?!" Kata Rangga sontak membuat papanya lagi-lagi keheranan. Papanya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang anaknya katakan barusan. Yang jelas, dengan tindakan Rangga yang terus membentak justru akan mengundang amarah papanya lebih besar lagi. "Rangga." "Aku ingin tetap di Jakarta." Rangga mengulang kalimatnya sekali lagi. "Apa yang membuatmu terobsesi dengan tempat itu?" Papanya mengernyit. "Atau jangan-jangan karena gadis itu?" Rangga tahu gadis yang dimaksud papanya adalah Kisa. "Papa tidak usah ikut campur." Papanya tersenyum miring. "Apa hubunganmu dengannya? Dia hanya orang rendahan yang tidak setara dengan posisi keluarga kita." "Jangan bicara apa pun tentangnya." Ucap Rangga datar. "Kalau begitu jauhi dia." "Aku tidak bisa." "Kenapa?" "Karena aku menyukainya." "Rangga!" "Orang yang aku sukai adalah Kisa, bukan Liura." "Papa tidak mengizinkanmu!" "Tapi aku tetap memaksa." Rangga seolah menyerahkan dirinya sendiri ke kandang macan. Dia telah membuat papanya marah. "Baik kalau itu keputusanmu." Kata papanya. "Penjaga, bawa Rangga ke kamarnya sekarang juga! Kunci semua pintu dan gerbang rumah! Pastikan tidak ada seorang pun yang bisa keluar! Dan sita semua handphone, laptop, komputer atau alat komunikasi lainnya. Cepat!" Rangga panik dan dengan segera dua bodyguard segera memegangi tangan cowok itu dan menguncinya di kamar sesuai yang diperintahkan atasannya. "Papa! Papa tidak bisa mengurungku! Papa!" Rangga terus mencoba membuka pintu dan mendobraknya meskipun hasilnya percuma. Ia berkali-kali meneriakkan papanya dengan suara sekeras mungkin. Tapi tetap papanya tidak menyahut. Tidak ada siapa pun yang bisa membantunya. Rangga membenci semua orang, termasuk papanya, mamanya, bahkan hidupnya sekalipun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD