Energi gelap Yang Tertua meluncur dengan kecepatan mengerikan menuju Arya, aura kehampaan yang dingin menggigit udara di sekitarnya. Namun, sebelum kegelapan itu sempat merenggut Arya, melodi sedih yang mengalir dari suling tulang di tangannya seolah menciptakan perisai sonik yang tak terlihat, memperlambat dan mengganggu laju serangan itu.
"Suara... apa ini? Mengapa resonansinya... terasa begitu mengganggu, begitu... hidup?" geram Yang Tertua, kerutan bingung dan sedikit rasa sakit tercetak di wajahnya yang biasanya penuh keyakinan absolut. Serangan energinya bergetar hebat, kehilangan sebagian besar momentumnya.
Pengrajin Dimensi mengangguk penuh harap, matanya yang berkilauan menatap suling di tangan Arya. "Itu dia! Nada yang terlupakan dari tarian kosmik penciptaan! Melodi kehidupan
