Pujian Ungu

1189 Words

Puluhan pemuja Ketiadaan berjubah hitam berdiri mengelilingi mereka, cahaya ungu lembut dari artefak di tangan mereka memandangi kawah dengan aura yang aneh – damai namun mengancam. Senyum lembut namun kosong menghiasi wajah mereka saat mereka menatap Arya dan teman-temannya. "Kalian belum memahami cinta sejati," ulang pemuja yang berbicara sebelumnya, suaranya tenang namun penuh keyakinan yang mengerikan. "Sekarang... kami akan menunjukkan kalian jalan menuju persatuan abadi... melalui ketiadaan." Utusan Kegelapan dan kembaran Senja, yang sebelumnya tampak ganas, kini berdiri di antara para pemuja lainnya dengan ekspresi kosong, mata mereka memancarkan cahaya ungu yang sama. Mereka tampak sepenuhnya tenang, seolah semua amarah dan permusuhan mereka telah lenyap. "Apa yang mereka lakuka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD