Bisikan Pengorbanan

1112 Words

Suara Zella memecah kekacauan perpustakaan, kata-katanya tajam dan penuh peringatan. Arya menatapnya, kebingungan bercampur kekhawatiran. Zella yang ia kenal dulu adalah seorang arkeolog yang penuh semangat, bukan sosok misterius dengan tatapan intens dan pengetahuan tersembunyi. "Zella? Kau mengenali makhluk-makhluk ini?" tanya Arya, berusaha mengabaikan tangan-tangan kurus yang mencoba meraih jubahnya. Zella mengangguk cepat, matanya berkilat cemas. "Mereka adalah para Pemulung Dimensi. Terobsesi pada artefak dan keunikan. Informasi dari mereka seringkali menyesatkan, bahkan berbahaya." Ia menatap Bayu dengan mendesak. "Jangan percayai mereka, Bayu!" Senja (atau entitas gabungan itu) mendengus geli, menyaksikan kekacauan dengan tatapan dingin. Yang Tertua tetap tenang, aura kekuatanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD