Tawa dingin kembaran Senja bergema di hutan jamur raksasa, suara yang menusuk dan mengancam. Laba-laba kolosal di bawahnya bergerak dengan kaki-kaki berbulu yang mengerikan – krip... krip... krip – matanya yang merah menyala menatap mereka dengan penuh kemenangan. "Kalian pikir bisa bersembunyi di dimensi menjijikkan ini?" ejek kembaran Senja, suaranya melengking di antara desingan serangga. "Kegelapan memiliki mata di mana-mana. Dan sekarang... saatnya kalian membayar karena telah mengganggu rencanaku!" Bayu menggenggam erat liontin Senja, merasakan kehangatan yang familiar namun kontras dengan kengerian di sekitarnya. "Kau bukan Senja! Senja tidak akan pernah melakukan ini!" Kembaran Senja tertawa sinis – hehehe. "Bodoh! Aku adalah bagian dari dirinya yang sebenarnya, bagian yang tela

