bc

perjuangan laki laki separuh baya

book_age16+
15
FOLLOW
1K
READ
others
sweet
humorous
heavy
lighthearted
serious
mystery
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Perjuangan laki laki separuh baya

Bab 1

Tidak mudah awalnya untuk menjalani kehidupan yang dilaluinya. untuk sebuah keinginan yang dilandasi rasa ingin memperingan beban orang tua.

Dari pemikiran yang ingin membahagiakan keluarga sering kali mengalah dan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan keluarga dan adik adiknya.

Yang selalu di ingat adalah kata kata nasehat dari bapak yang sdh tua tetap semangat bekerja.

Di suatu malam terasa dingin menusuk tulang tulangku rasa sunyi di keheningan tiba tiba teringat nasehat bapak kala itu.

"le bapak tidak bisa memberikan kamu harta, tetapi hanya bisa menyekolahkanmu, tandasnya ketika itu pula bapak melanjutkan nasehatnya.

"harta itu bisa habis

kalau di pakai terus tanpa ilmu, tetapi ilmu itu akan bertambah terus kalau kamu pakai."

Sekejap bangun dari lamunan, ku lihat jam di kamar sudah menunjukkan 00.30 menit. tersadar dan seketika itu aku berdoa untuk almarhum bapak ku.

Pada suatu ketika kelulusanku sudah aku terima,dari beberapa tahapan yang sudah aku tempuh dari mulai kkn skripsi dan ujian pendadaran selesai.

Aku mulai meninggalkan kotaku dari sinilah perjuangan yang sesungguhnya baru dimulai. sudah siap apapun yang terjadi adalah sebuah perjalanan hidup.

Tidak mudah untuk pendatang baru yang masih punya idealis yang tinggi, tanpa koneksi dan tanpa skill ketrampilan sebagai kelulusan yang masih baru. apalagi masa itu memang masih membudaya kolusi dan nepotisme.

Tetapi memang jalan itu tidak semua gelap pasti ada yang terang, usaha tanpa kenal lelah dan selalu berdoa.

Siang itu aku dapat kabar untuk tes wawancara dari temen,yang tempo hari memintaku untuk melamar kerja.

Panggilan akrabnya adalah sigi. "San mau ga melamar kerja di tempat kerja aku?" sambil berjabat tangan kita saling menatap wajah kita berdua. saling tersenyum wajarlah kita sudah lama tidak bertemu. Oh, iya namaku hasan.

"makasih gi, secepatnya aku kirimkan lamarannya." tanpa kita sadari obrolan kita sudah lama dan seketika itu pula aku mohon pamit.

Ternyata tidak semua keinginan akan selalu terwujud, tetapi dari semua yang sudah kita lakukan ada hikmahnya. pada intinya aku tidak diterima di tempat kerja temen, tetapi bekerja di tempat lain.

Di suatu hari masih dalam keramaian kota metropolitan, dan hiru pikuk lalu lintas dikebisingan deru mobil, kepekatan polusi udara yang semakin hitam kelam menenggelamkan pikiranku sesaat.

bahwa hidup di kota besar berat, mulai lah persepsi harus berubah.

dalam hatiku berkata," disinilah mencari uang bukan mencari pekerjaan ".

Ya sambil duduk di trotoar kebetulan belum terlalu panas pagi itu,ada bayangan pohon yang menutupi badanku.

"Berarti kalau cari uang,tidak harus memilih pekerjaan, sedang kalau mencari kerja, memilih milih pekerjaan yang menuntut idealisme".

Satu hisapan rokok sambil merenung menentukan sikap, hari makin siang saat itu pula semangat tumbuh dan aku bergegas pulang ke kontrakan ,yang berukuran kecil cukuplah untuk satu orang.

Hari berikutnya dengan semangat baru untuk mencari uang tidak lagi mencari pekerjaan. Langkah ku semakin percaya diri karena bulan depan sewa kamar harus di bayar, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Aku sudah bergabung dengan temen temen yang tempo hari sudah mengajakku bekerja.

"Nah gitu san,semangat kerjaan ini halal tidak usah malu,belum saatnya kamu bergengsi." Sapaan pertama pagi ku oleh fajar,dia dulu kakak angkatan aku waktu di kampus.

"Bisa ga makan kamu di metropolitan,kalau masih gengsi," dari sebelah fajar si ahmad ikut berkomentar.

"Siap broo,perjuangan masih panjang, " teriak ku agak keras sambil tangan kanan mengepalkan ke atas pertanda semangat pagi itu.

Dari sesuatu yang tidak kita sukai,belum tentu akan membawa dalam kondisi yang buruk.tinggal bagaimana kita menjalankan pekerjaan.

Bermula dari niat baik maka akan mendapatkan yang terbaik dari segi pertemanan dan dalam dunia kerja.

Betul sekali pekerjaan ini tidak membutuhkan satu lembarpun kertas lamaran. Tapi segala sesuatu asalkan iklas tulus dan disiplin jujur semua akan menemukan jalannya.

Tidak perlu waktu lama aku dipertemukan dengan seseorang sebagai orang kantor, sedang aku orang diluar struktur kantor. Biasalah kita berjarak.

" kamu hasan ya....? Pertanyaan itu keluar dari perempuan cantik, selama aku bekerja berharap bisa berkenalan dengan dia. namanya mb eva,agak sipit matanya.

"Iya .....mb eh bu," agak gugup aku.

" nanti kita bisa ngobrol sebentar ga,punya waktu ga?," belum sempat aku jawab dia sudah memperhalus bahasa, sambil berdiri di gang tengah menuju loby kantor.

"Siaap bu boos," candaku,sambil senyum pertanda menyanggupinya.

Dari beberapa teman, aku di tunjuk sebagai koordinator non struktural diluar kantor.

posisi itu aku jalani dengan sebaik baiknya, bekerja secara profesional walaupun pekerjaan tidak menuntut untuk dikerjakan secara detail progesif dan manajemen yang rapi.

Dalam hatiku," aku bekerja sesui tuntutan dan kebutuhan karakter,sambil bela

chap-preview
Free preview
bab 1
Perjuangan laki laki separuh baya Bab 1 Tidak mudah awalnya untuk menjalani kehidupan yang dilaluinya. untuk sebuah keinginan yang dilandasi rasa ingin memperingan beban orang tua. Dari pemikiran yang ingin membahagiakan keluarga sering kali mengalah dan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan keluarga dan adik adiknya. Yang selalu di ingat adalah kata kata nasehat dari bapak yang sdh tua tetap semangat bekerja. Di suatu malam terasa dingin menusuk tulang tulangku rasa sunyi di keheningan tiba tiba teringat nasehat bapak kala itu. "le bapak tidak bisa memberikan kamu harta, tetapi hanya bisa menyekolahkanmu, tandasnya ketika itu pula bapak melanjutkan nasehatnya. "harta itu bisa habis kalau di pakai terus tanpa ilmu, tetapi ilmu itu akan bertambah terus kalau kamu pakai." Sekejap bangun dari lamunan, ku lihat jam di kamar sudah menunjukkan 00.30 menit. tersadar dan seketika itu aku berdoa untuk almarhum bapak ku. Pada suatu ketika kelulusanku sudah aku terima,dari beberapa tahapan yang sudah aku tempuh dari mulai kkn skripsi dan ujian pendadaran selesai. Aku mulai meninggalkan kotaku dari sinilah perjuangan yang sesungguhnya baru dimulai. sudah siap apapun yang terjadi adalah sebuah perjalanan hidup. Tidak mudah untuk pendatang baru yang masih punya idealis yang tinggi, tanpa koneksi dan tanpa skill ketrampilan sebagai kelulusan yang masih baru. apalagi masa itu memang masih membudaya kolusi dan nepotisme. Tetapi memang jalan itu tidak semua gelap pasti ada yang terang, usaha tanpa kenal lelah dan selalu berdoa. Siang itu aku dapat kabar untuk tes wawancara dari temen,yang tempo hari memintaku untuk melamar kerja. Panggilan akrabnya adalah sigi. "San mau ga melamar kerja di tempat kerja aku?" sambil berjabat tangan kita saling menatap wajah kita berdua. saling tersenyum wajarlah kita sudah lama tidak bertemu. Oh, iya namaku hasan. "makasih gi, secepatnya aku kirimkan lamarannya." tanpa kita sadari obrolan kita sudah lama dan seketika itu pula aku mohon pamit. Ternyata tidak semua keinginan akan selalu terwujud, tetapi dari semua yang sudah kita lakukan ada hikmahnya. pada intinya aku tidak diterima di tempat kerja temen, tetapi bekerja di tempat lain. Di suatu hari masih dalam keramaian kota metropolitan, dan hiru pikuk lalu lintas dikebisingan deru mobil, kepekatan polusi udara yang semakin hitam kelam menenggelamkan pikiranku sesaat. bahwa hidup di kota besar berat, mulai lah persepsi harus berubah. dalam hatiku berkata," disinilah mencari uang bukan mencari pekerjaan ". Ya sambil duduk di trotoar kebetulan belum terlalu panas pagi itu,ada bayangan pohon yang menutupi badanku. "Berarti kalau cari uang,tidak harus memilih pekerjaan, sedang kalau mencari kerja, memilih milih pekerjaan yang menuntut idealisme". Satu hisapan rokok sambil merenung menentukan sikap, hari makin siang saat itu pula semangat tumbuh dan aku bergegas pulang ke kontrakan ,yang berukuran kecil cukuplah untuk satu orang. Hari berikutnya dengan semangat baru untuk mencari uang tidak lagi mencari pekerjaan. Langkah ku semakin percaya diri karena bulan depan sewa kamar harus di bayar, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Aku sudah bergabung dengan temen temen yang tempo hari sudah mengajakku bekerja. "Nah gitu san,semangat kerjaan ini halal tidak usah malu,belum saatnya kamu bergengsi." Sapaan pertama pagi ku oleh fajar,dia dulu kakak angkatan aku waktu di kampus. "Bisa ga makan kamu di metropolitan,kalau masih gengsi," dari sebelah fajar si ahmad ikut berkomentar. "Siap broo,perjuangan masih panjang, " teriak ku agak keras sambil tangan kanan mengepalkan ke atas pertanda semangat pagi itu. Dari sesuatu yang tidak kita sukai,belum tentu akan membawa dalam kondisi yang buruk.tinggal bagaimana kita menjalankan pekerjaan. Bermula dari niat baik maka akan mendapatkan yang terbaik dari segi pertemanan dan dalam dunia kerja. Betul sekali pekerjaan ini tidak membutuhkan satu lembarpun kertas lamaran. Tapi segala sesuatu asalkan iklas tulus dan disiplin jujur semua akan menemukan jalannya. Tidak perlu waktu lama aku dipertemukan dengan seseorang sebagai orang kantor, sedang aku orang diluar struktur kantor. Biasalah kita berjarak. " kamu hasan ya....? Pertanyaan itu keluar dari perempuan cantik, selama aku bekerja berharap bisa berkenalan dengan dia. namanya mb eva,agak sipit matanya. "Iya .....mb eh bu," agak gugup aku. " nanti kita bisa ngobrol sebentar ga,punya waktu ga?," belum sempat aku jawab dia sudah memperhalus bahasa, sambil berdiri di gang tengah menuju loby kantor. "Siaap bu boos," candaku,sambil senyum pertanda menyanggupinya. Dari beberapa teman, aku di tunjuk sebagai koordinator non struktural diluar kantor. posisi itu aku jalani dengan sebaik baiknya, bekerja secara profesional walaupun pekerjaan tidak menuntut untuk dikerjakan secara detail progesif dan manajemen yang rapi. Dalam hatiku," aku bekerja sesui tuntutan dan kebutuhan karakter,sambil belajar membiasakan diri sendiri bekerja berdasarkan kepuasan hati," inilah caraku berbeda dengan temen yang lain. Orang yang mau berfikir,bekerja tidak hanya berdasarkan tenaga otot saja harus bisa mengamati estimasi dan evaluasi dari volume pekerjaan, jadi tidak asal bekerja sebagai rutinitas harian.pikirku berusaha untuk selalu menasehati diriku dan selalu memotivasi diri suatu saat pasti berguna yaqinku. Hari berganti dan pada suatu saat material part ada yang kurang disitulah aku laporkan pada mb eva. "Siang mb eva mau laporan ada material part yang kurang, " kataku Mb eva berdiri dari tempat duduknya dan mendekati aku," apa saja yang kurang?" Begitu sampai di dekatku, selembar kertas aku sodorkan. " begini saja kita keluar cari makan," sambil balik ke tempat duduknya mb eva mengambil tas dan kunci mobilnya .kitapun bergegas pergi. Saat itu yang tergambar dalam hatiku," bahagia ....tak pernah aku bayangkan bisa sedekat ini satu mobil dengan dia." Dulu pernah bertemu tapi aku ga sempet menyapanya," apa itu yang namanya mb eva?" Kataku dalam hati. Memang pada saat itu aku sendiri, Jadi tidak ada teman untuk saling tanya. Diam diam aku suka dengan penampilan dan senyumnya. " hai san....ngapain ngalamun,Kita hampir sampai nich"suara mb eva membuat ku sadar,aku lagi berdua sama dia. "maaf AC nya dingin jadi bikin ngantuk " spontan yang keluar dari mulut ku membuat aku agak grogi. " bagaimana san kerjaan satu bulan lagi bisa selesai " sambil memesan menu makan mb eva bertanya ke aku. " kalau melihat scadulprojek seharusnya selesai,karena bulan ini volume pekerjaan tinggal sekitar 20%" timpalku, sesekali aku mencuri curi pandang. " baguslah berarti on target,tidak kena claim,salut dech buat kamu san."timpal mb eva sambil merespon kerjaku. "Ya aku tahu dari awal ini proyek mb eva, maka berusaha untuk selesai dengan target"aku tidak mau kalah merespon dia juga. Akhirnya hidangan sudah siap di meja kitapun bergegas untuk makan.apalagi siang ini beda dengan hari hari kemarin,sungguh sangat panas.tapi hatiku sejuk. " kalau seperti sekarang kondisi iklim kerja di kantor,kemungkinan kecil aku tidak mungkin bisa direkrut menjadi karyawan,melihat dari level atas sampai karyawan bawah berbau nepotisme, " seketika ucapan ku memecah kebuntuhan. "Aku juga mau resign han,setelah proyek ini selesai "timpal mb eva. "Ada apa mb,kenapa resign?" Sedikit kaget dan rasa penasaran ku masih penuh tanya. Sambil menyingkap kacamata ke atas kepala mb eva semakin kelihatan cantiknya dan berkata " rencana mau import sendiri dan kamu saan bisa gabung dengan aku,yang penting kamu selesaikan pekerjaan ini dulu " "Siaaap bu boos," raut wajah aku tidak mengexspresikan berlebih datar datar saja. Mb eva berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasir dan menunjuk meja no 6 dimana kita tadi menyantap hidangan makan siang, yang agak terlambat. Kamipun segera bergegas pulang. Kriiiing....kriiiing....kriiiing Aku dengar telepon bunyi "Ooom.. om ...om san ada telpon "suara ibu nur pemilik kontrakan memanggilku. "Iya bu......," balasku.sambil menerka nerka telpon dari siapa. "Hallioo selamat pagi dari siapa" ku pegang gagang telpon.tak lama berselang "Halloo....hasan nanti siang bisa ke kantor" "Oh iya ya mb eva, hari ini kebetulan blm ada aktivitas" tandasku "Ketemu di kantor ya,makasih ....san ya" "Sama sama"telepon aku tutup bergegas balik kamar. Di kantor blm ada aktivitas yang berarti banyak waktu luang hanya sebatas bebenah dan ngobrol ringan. Di hari hari yang ada terus berbenah dan suatu hari aku di telpon di minta untuk menghubungi salah satu kontraktor notabene teman mb eva,ada pekerjaan yang harus aku ambil, tanpa pikir panjang tawaran itu ambil. Pada saat itu belum ada hp seperti model sekarang.kartu telpon senjata aku untuk menghubunginya. Ku masukkan kartu pengganti koin uang logam di box telpon pinggir jalan dan.......kring.....kriiing nada telpon terhubung. "Hallo selamat pagi, Pt eka kencana, ada yang bisa kita bantu pak" terdengar suara recepsionis menyapaku. " pagi mb, bisa bicara dengan bapak teddy,dari hasan temen mb eva".jawabku. "Sebentar bapak masuk line 5 ya"recepsionis. "Iya" sambil nunggu "Halloow" sambung pak teddy hemat bicara maklum bos jaga wibawa. " selamat pagi pak,dari hasan temen mb eva,bagaimana dengan pekerjaan yang di tawarkan kemari pak"grogi tapi tetap aku bisa menguasai. "Oh oke kapan hasan siap kerja"tandasnya pak teddy seperti tidak ada keraguan terhadap aku. Secepat kilat aku katakan " besuk pak" Pak teddy "kerja di surabaya mau ga?" "Siap juga pak"aku berusaha untuk meyakinkan pak teddy. "Sudah besuk pagi kamu ke kantor,ditunggu ruangan saya jam 10.00,oke....." pak teddy mengakhiri telpon. Rasa syukur dalam hatiku ketika berhasil menghubungi dan luar biasa respon dari pak teddy. Tanpa surat penawaran,tanpa ada rasa curiga,tanpa ribet .terima kasih Tuhan untuk hari ini,semoga ke depan di berikan kelancaran sampai proyek selesai aamiin. Pukul 09.00 aku sudah sampai di kantor, sambil menunggu pak teddy aku baca baca doa dalam hati. "Bapak hasan ditunggu di ruangan pak teddy" silahkan,sambil menunjuk ruangan pak teddy recepsionis ramah dan penuh senyum. " makasih mbak" sambil buka pintu ruangan pak teddy aku berdiri. "Selamat pagi pak"sapaku. "Pagi...san silahkan duduk,ini nilai proyek dan scoop pekerjaan kalau belum ada yang paham...kamu baca dulu ya,habis itu minta spk sekaligus minta pembayaran untuk Dp 40% ke bagian keuangan tapi kamu urus dulu spk ke admin biar saya tanda tangani.oke " pak teddy jelaskan prosedur dengan jelas. Dan secepatnya aku mengulurkan tangan pertanda sanggup dan " terima kasih banyak pak". Setelah sampai di kontrakan temen temen aku ajak makan semua dan suasana sore itu penuh dengan kejutan senang bisa makan bersama. " naik kelas dari Kuli jadi vendor" celetuk temen temen. "Yang penting hari ini kita makan enak hahaha" tawaku lepas . Semenjak proyek dimulai sampai selesai aku belum pernah ada komunikasi dengan mb eva, bagaimana perkembangan kantornya juga tidak tahu,sosok mb eva itu buat aku sangat special,maka aku ingin berkunjung ke rumahnya. Aku beli buah buahan yang sengaja ku bawa sebagai tanda terima kasih. Kedatangan ku tidak sia sia mb eva masih ada di rumah ,kebetulan tadi sebelum sampai, ketemu mbak sri di gang depan rumah dan dia bilang "mb eva ada belum pergi" " masuk mas,tunggu ya aku bilang sama ibu" ucap mb sri sambil membuka pintu. Yang jalan bareng dari gang depan. "Iya mb sri,makasih "jawabku.sambil menunggu mb eva ,ku duduk di ruangan depan baca baca majalah terlihat edisi bulan kemarin. " haiiii hassan...dah lama ga ketemu, bagaimana kabarnya "sapaan mb eva terdengar dari ujung pintu tengah. Deg...Deg...Deg Aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat sambil terbata bata" iya ya mb,baik " ucapku. "Bawa apa ini saan?pakai repot segala" kata mb eva sambil lihat bungkusan yang aku taruh di atas meja. "Buah buat mb eva " kataku. "Terima kasih ya".balas mb eva. Dari pertemuan itu banyak hal yang dibicarakan,maklum pada saat itu belum ada hp android yang sewaktu waktu kita bisa saling tanya kabar. Karena begitu semangat kita bicara terutama aku,bagaimana tidak aku juga laki laki yang normal. Cantik komunikatif bersahabat dan tubuhnya juga masih oke....walaupun sudah punya anak satu tetap terjaga penampilannya Tetapi aku tetap menjaga hubungan persahabatan tidak mau terjebak dalam pemikiran yang sempit pada akhirnya bisa merusak persahabatan ini. Aku selalu berfikir positif yang menjauhkan pemikiran yang dangkal tidak mau mencari jawaban atas kebaikan mb eva terhadapku. Bila harus mencari jawaban biarlah waktu yang bicara kelak. Kalau perasaan ini berlebih terkadang terlintas dalam benak ku " kamu laki laki yang kurang pergaulan,salah menafsirkan kebaikan perempuan dasar kampungan" naah kata kata itu yang aku jaga sampai sekarang biar tidak keluar dari mulut mb eva. Sebelum aku pamitan aku juga cerita bahwa " pak teddy merekomen ke om nya ,jadi saat ini saya masih bekerja "ceritaku "Baguslah kalau begitu,berarti kerja mu bagus saan"kata mb eva Kebetulan mb eva hari itu juga mau ada acara keluar kitapun pergi bersama sekalian ngirit ongkos. Keadaan negara indonesia pada saat itu lagi berdampak krisis ekonomi,sedang tawaran kerja di PT lain aku tolak,cuma biar bisa selalu dekat dengan mb eva, sedang kantor mb eva juga lagi pengetatan jadi orang kantor juga turun ke lapangan. Bagaimana dengan aku?korban rasa, yang selama ini nyaman dekat dengan dia akhirnya harus memutar otak. Bukan sebuah kegagalan hidup adalah sebuah pilihan.pulang ke daerah asal bukan karena kekalahan tetapi sebuah pilihan yang harus dipertanggung jawabkan Yang mengenal kita yang mengerti adalah kita sendiri,menjadi diri sendiri akan jauh bisa mengembangkan potensi yang kita punya Jangan berharap kepada manusia,yang maha memiliki adalah Tuhan sang pencipta.namun juga tidak vertikal saja kita harus tetap bermuamalah menjaga silahturohim antar sesama, sebagai hubungan horizontal. Bukan menjadi apa tetapi yang terpenting bagaimana kita menjadi penting buat kita sendiri keluarga dan orang lain. Dimana kita berada bawalah selalu nilai moral percayalah bahwa yang membuat kita ada memiliki itu bukan materi tetapi kebaikan hati. Sekian tahun berlalu banyak perubahan aku alami usaha bisnis juga sudah berjalan walaupun mengalami pasang surut barang pun sering ganti ganti anggap saja itu sebagai perjalanan warna kehidupan. Masuklah kita di era media sosial kita bisa menemukan teman teman dalam genggaman pergerakan sangat dasyat cepat pertemanan bisa di jalin lewat media. Saling sapa antar teman yang membuat keakraban komunikasi sangat intens dan kutemukan beberapa perempuan yang mengisi hari hari ku. Dalam kesendirian malam terasa lelah sedang usia sudah tidak muda lagi aku harus mengakhiri masa lajangku.niat sudah tinggal berani mengambil sikap "tidak ada kata terlambat"pikirku. Sebelum lebaran harus sudah menikah bukankah "Tuhan memberikan ketetapan dekat dengan sangkaan hambaNya" kalau kita berprasangka baik in sya Allah akan baik hasilnya. Ku utarakan maksud dan tujuan mengapa aku memperhatikanmu,seperti tidak ada sesuatu yang istimewa karena di setiap kesempatan aku selalu mengarah keinginan melamarnya. "Aku laki laki yang menginginkan engkau sebagai istriku....apakah engkau mau menerima aku sebagai suamimu?"ucap ku hanya sebatas lewat chat saja. Bukan tidak berani bicara langsung,tapi memang aku memberikan kesempatan untuk berfikir sebelum memberikan keputusan Sebelum lestari membalasnya chat yang ke dua sudah ku kirimkan lagi "Aku memberikan kesempatan engkau boleh main ke rumah aku dulu,biar engkau tahu bagaimana aku dan keluarga ku" tegasku Bukan berarti aku tidak menghargai perempuan tetapi aku justru lebih menghargai dia,pertemanan ini kan lewat media sosial walaupun dulu kita pernah satu kampus.perempuan yang pernah gagal dalam kehidupan rumah tangga untuk memutuskan sangat hati hati. "Terima kasih mas,atas semua ini,oh iya boleh lah kapan ya saya main ke rumah mas...?" balas lestari HP berkedip tanpa bunyi notifikasi chat dari lestari k*****a berulang ulang dalam yes...yes. "Oke kapan saja siap,nanti saya jemput di stasiun "balasku terkirim. Pada saat di hari dan tanggal yang sudah kita sepakat bertemu ,sungguh perasaan ini campur aduk senang cemas dak... dik....duk terasa tidak sabar ingin melihat secara langsung karena ini pertemuan pertama kalinya. Dengan sabar menunggu di parkiran stasiun sambil ku putar lagu yang sesuai dengan perasaan saat itu.tiba tiba ada chat masuk. "Mas saya sudah di depan stasiun "chat lestari. "Tunggu sebentar saya menuju situ" balasku. Mobil meluncur ke arah pintu keluar dan "Haiiii maaf nunggu lama ya?masuk"sapa ku memecah kebuntuhan,padahal juga tahu baru saja. Jeglek pintu dibuka "Selamat datang nyonya besar" candaku. "Jahat ga mau turun bukain pintu " jawab lestari. "Maaf nyonya,,, maklum ketemu calon istri panik gugup jadi salting" ku berusaha membuat dia nyaman. "Ya sudah ga papa saya maafin,lain kali awas ya cowok harus perhatianlah" ceramah lestari. "Iya permaisuriku" balasku. Tak sadar ada cubitan kecil sakit sekali di lengan kiri Yang ku balas dengan menatap wajahnya lama lama,dia tersipu malu. "Iiich ngapain siih gitu amat ngliatnya " lestari. "Awas ....focus ke depan donk,jangan gitu sdh malu" lestari Baru aku pindah focus melihat ke depan ternyata cantik putih menggairahkan kulitnya halus banget. Mobil melaju dengan kecepatan 40 km lagunya bikin pikiran melayang betul betul cantik ramah lagi. Sampai rumah masih pagi hati ini nyaman bersama dia tenang semoga semua akan lancar sampai ada keputusan yang bisa mewujudkan impian membina rumah tangga. "Beginilah suasana rumah dan aktivitas saya karena kita tidak lagi muda kedewasaan keterbukaan itu penting bukan untuk pacaran tetapi hubungan untuk menyatukan dua keluarga, semoga kamu bisa menerima dan nyaman " Aku mempertegas pernyataan tempo hari. Masih terasa asing karena kita baru pertama bertemu obrolannya juga sebatas canda tawa sudah mulai kelihatan hangat,penuh keakraban. Ibu,kakak adik semua ngumpul di ruang tengah,sepertinya ibuk memberikan restu kakak adik mendukung, bagaimana tidak keluarga besar ku mengharapkan cepat menikah.kami ber enam tinggal saya sendiri yang belum punya istri. "Salam buat bapak ibu ya nduuk" ibuk menyela sesaat Lestari" iya ...ibuk nanti disampaikan " "Masih sehat semua ya teh" sambung kakak no satu "Aamiin alhamdulillah sehat semua mb umi" lestari Lestari berprofesi advokat pengacara keibuan lembut memang jarak kota antar propinsi -/+ 600 km.sore pun masih kelihatan cerah pertanda alam mendukung hub aku dan lestari Lestari mampir di rumah kakak sepupu jadi aku mengantar sekalian juga Silahturohim. Makan di tempat favorit ketika masih kuliah dulu,seperti baru kemarin eforia semua terasa belum ada yang berubah. Malam sudah ku pijak pedal gas melesat kencang blaaas ....menuju rumah. Seminggu berlalu yang ku minta balasan chat dari lestari tiba tiba ada Pesan diterima " mas bagaimana kabarnya? Sehat selalu ya,jangan tidur larut malam jaga kesehatan,dan terima kasih mas hasan selalu ada buat saya,lestari sayang mas hasan....??? " Mendekati kepastian bahwa dia jodohku perlu kekuatan mempersiapkan mental disaat saat mendekati pelepasan masa lajang justru banyak godaan muncul.memang tidak butuh waktu lama aku memutuskan hanya satu bulan ada tiga perempuan yang menjadi pilihan. "Mas...bilangnya mau main kerumah hayati kapan,saya tunggu?" Chat masuk dari hayati yang menanyakan aku,kapan mau main ke rumah dia. Hayati adalah perempuan yang mandiri berprofesi sebagai notaris,dia pecinta alam baik hatinya juga tomboy dengan rambut cepak. Seingat aku tidak ada janji untuk main ke rumah tapi ach......apa salahnya saya coba datang. "Aku akan datang, tunggu mas cari waktu yang tepat " Ternyata kedatangan ku dikota hayati ter endus sama lestari Entah...Karena kita sudah ada ikatan batin atau kebetulan saja dia tahu. Sedikit menggangu jadi suasana hati pada saat itu rada rada tegang. Sesampainya di rumah hayati minggu pagi, sambutan yang ramah baik berkesan dikupasin buah makan bersama menjelang malam komunikasi kita tidak lagi langsung walau dalam satu rumah beda ruangan.lewat bbm kala itu.untuk menjaga niat baik saya.wajar terlintas rasa ingin itu ada tapi masih bisa mengontrol diri ingat tujuan awalnya. Malamnya pun kita tertidur pulas hingga menjelang subuh maklum habis perjalanan jauh 10 jam jarak tempuhnya. Setelah sholat subuh terjadi gejolak banyak pertanyaan yang datang dari aku sendiri pertanyaan yang adalah "Salah kah aku,bila melepaskan lestari?" "Termasuk dalam kategori dzolim ga,aku ini" "Lestari atau hayati?" Sampai pagi pertanyaan belum ada jawaban dari saya dan biarlah nanti ada jalan keluar yang terbaik saya hanya bisa berdoa sedang usaha sudah dalam proses. Sekitar pukul 09.00 hayati mengajakku makan istilah anak sekarang nge-date atau hang out kalinya. Duh malu nich cowok kalah cepat ke kasir. Sepulangnya dari makan obrolan kita berlanjut,aku banyak menjadi pendengar setia saja.banyak cerita yang bikin haru trenyuh dan salut atas semua yang telah diperjuangkan. Yang pada akhirnya saya berani mengatakan bahwa pertemuan ini akan berlanjut. "Hayati manusia tiada yang sempurna pasti ada lebih dan kurangnya, kalau lebih saya yaqin setiap orang mudah bisa menerima tetapi kurang tidak semudah menerima kelebihan, terlepas dari itu semua, kedatangan ku sudah terpenuhi bila kita diberikan jodoh akan bersatu dan itu aku berharap yang terbaik. Dan dari semua pertanyaan yang ada pada diriku saat saat mau pamitan semua terjawab sudah. Saya salut sama dia,hayati yang tidak egois penuh keterbukaan membuat saya lemas hati dan kaki ini tak mampu bergerak mulut terkunci, hampir air mata keluar,ucapan hayati sangat menyentuh hati yang paling dalam. Pudar hilang kenapa harus aku dan kenapa harus hayati .semua terjadi atas kehendak tuhan. "Mas sebelum nya saya minta maaf,bukan berarti saya mendahului yang kuasa,menurut dokter secara medis saya sulit punya keturunan " seperti drop darahku mendengar jawaban dari hayati. Penuh kedewasaan tidak menutupi hal yang penting tidak egois dan tegas. Saya yaqin semua berpulang ke hati dan perasaan,ini tidak mudah bagiku untuk mengambil keputusan tapi karena saya juga tipekal laki laki yang punya prinsip dan keinginan kuat jadi berusaha tetap tegar. Saya punya jawaban sefndiri dan butuh waktu dan berhati hati menjaga perasaan hayati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.9K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook