22.22: Twenty Two

2086 Words

Syaqila memainkan bibirnya sembari mengikat tali sepatunya. Kepalanya tertoleh ke samping memandangi Syahid yang sudah berdiri menunggunya sedari tadi. Setelah selesai sholat pun mereka ingin menghabiskan waktu bersama. Hitung-hitung melepas rindu karena selama ini jarang bertemu. "Perut aku sakit," bisik Syaqila dengan memegang perutnya yang terasa keram, "lapar?" tanya Syahid lalu menipiskan bibir saat sang adik menggelengkan kepala lemah. "Halangan ternyata," tambah pemuda itu lagi lalu dengan merogoh sesuatu di dalam saku celananya, mengambil ponsel. "Gue gak bawa motor, jadi kita tunggu gober di sini ya." Syaqila mengangguk saja dengan meringis pelan. Cewek berkerudung itu menghela kasar dengan menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya membuat Syahid mendekat dan duduk di sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD