Arjuna masih menggerutu meminta Syahid untuk mengantarnya pulang. Tapi, sahabatnya itu kekeuh menolak dikarenakan sudah malam dan tidak mau meninggalkan Abba di kamar sendirian. "Kan masih ada bokap lo, sama Syahir dan juga Syaqila elah .... posesif amat lo jadi abang." Cibir Arjuna masih berusaha membujuk Syahid. "Rumah lo juga dekat, tinggal jalan kaki sono!" Arjuna sontak beristigfar dengan memegang dadanya berusaha bersabar, "saking dekatnya gue harus dua kali naik angkot ya?" ujarnya membuat Syahid mengedikan bahu tidak peduli. "Ya suruh supir lo jemput kan bisa." "Syahidku sayangku, kan supirku kalau malam begini pulang ke rumahnya." Katanya memaksakan diri untuk tersenyum manis, Syahid melongos saja merasa sia-sia saja berbicara dengan Arjuna. Pasti ujung-ujungnya ia akan kemakan

