62.62: Sixty Two

1989 Words

Adhar masih duduk cemas di dalam mobil dengan menggigiti kepalan tangannya. Ia tidak henti-hentinya berdecak gusar, menyender pada kepala kursi lalu kembali menegakan tubuh. Semua posisi duduk kini terasa tidak nyaman untuknya. Pemuda yang masih memakai seragam sekolahnya itu sekilas menelan salivanya kasar saat mobil yang menjemputnya tadi kini berbelok ke arah rumah sakit dimana tempat jenazah sepupunya berada. Ia pun meloncat turun dan berlari sekuatnya saat mobil baru saja terhenti di depan tempat parkir. Adhar berlari di koridor rumah sakit sembari mengedarkan pandangannya mencari orang tua Arjuna yang katanya sudah di rumah sakit sejak pagi. Sejak jenazah Arjuna ditemukan oleh seseorang di semak-semak di bahu jalan dengan keadaan lebam dan juga beberapa bagian tubuhnya yang luka.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD