“Sayang ini berlebihan, seharusnya aku yang memberikan kejutan untukmu. Tetapi kenapa selalu kamu terus untukku?” tanya Melanie. Kedua matanya berbinar bahagia karena Revano mengajaknya ke salah satu café yang menyuguhkan keindahan alam. “Tidak apa sayang, karena aku ingin membuatmu senang. Tetapi kamu senang kan sayang?” Melanie manggut-manggut, mengecup bibir Revano mengeratkan kedua tangan kekar suami cadanganya. “Terima kasih sayang. aku sangat senang.” Karena selama ini, Melanie belum pernah mendapatkan perhatian yang lebih seperti Revano berikan saat ini padanya. ”Sama-sama sayang, maafkan aku yang tidak bisa membawamu ke restoran mewah. Aku hanya bisa membawamu ke sebuah café murahan seperti ini. "Tetapi menurutku pemandanganya lebih indah untuk menghabiskan malam minggu ber

