“Akhir bahagia ini milik kita.” . . . Cia mengusap lututnya yang panas karena terjatuh dari tangga. Untung saja lututya tidak luka. Hanya memerah saja tapi rasa sakitnya luar biasa. Alfaro yang melihat itu hanya menyilangkan kedua tangannya. “Azab untuk orang-orang yang gak mau dengerin pacarnya.” Cia mengerucutkan bibirnya. “Bantuin, sih! Jangan ceramah!” “Lah, yang ceramah siapa? Orang lagi ngomong! Makanya, kalo Mama Dedeh kultum subuh dengerin!” “Lah, gak ada hubungannya, kali!” “Hey! Berhentilah ngebacot wahai anak-anak muda!” teriak Bagas dari arah tangga yang berjalan bersama Nabila. “DIEM LO TOKEK!” omel Cia dan Alfaro bersamaan. Bagas menepuk bahu Alfaro agak keras, membuat Alfaro meringis kesakitan. “Lo harus liat, Al. Ada anak baru di kelas C. Namanya Freya. Cantik b
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


