1
Krekk!
"K-kau gila cary kau gila!" Teriaknya terbata-bata.
"Apa? Kenapa kau takut? Aku hanya membantunya,supaya iya tidak lebih lama menahan sakit iyakan?" Tanyanya heran.
"Ta--tapi kau memetahkan lehernya cary! Bagimana kalau ayah tau? Ia akan menghukummu! Bodoh!" Masih dengan ketakutan yang sama candy berteriak fustrasi.
"Yah kalau ayah sampai mengkumku kau juga akan terkena hukuman juga cantik." Jawabnya santai.
"Ayo bantu aku sembunyikan bangkai menjijikan ini." Lanjutnya sambil membawa kucing malang itu dengan sebelah tangannya dan menarik pergelangan tangan candy.
"Aku akan memberitahu ayah soal ini! Lepaskan tangan sialanmu dari tanganku!" Bentaknya dan menghempaskan tangan cary dengan keras.
"Silahkan aku tinggal beralibi kalau kucing ini tertimpa barang atau memutar balik fakta atas apa yang kau ucapkan." Jawabnya dengan santai dan tertawa gila.
"Dasar gadis stres! Sikopat gila! Aku tetap akan memberi tahu ayah!" Ujarnya dengan penuh tekad dan berlalu pergi masuk kedalam rumah.
"Aku benar-benar tidak peduli!" Gumamnya dan tertawa kencang.
**???**
Cary terus mengikuti kemanapun candy pergi bahkan saat candy ke kamar mandi ia menunggunya di luar dan terus mengungitnya.
"Ck! Kenapa kau terus mengikutiku cary!?" Decaknya dan menatap cary kesal. "Atau kau takut aku mengadukanmu? Hahaha aku kira sikopat sepertimu tak punya rasa takut." Sindirnya dan terkekeh geli.
"Aku? Takut? Tentu tidak! Aku hanya penasaran dengan apa sedang kau lakukan. Itu saja." Jawabnya dengan kesal dan berlalu pergi.
"Kau tetap adikku yang menggemaskan tapi aku benci dengan bagian lain darimu cary." Dengusnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.