30. Strategising

1017 Words

Jonathan yang masih duduk menatap luar jendela dengan perasaan runyam. Embusan napas kasar keluar dari mulutnya sebelum memijit dahinya yang terasa sangat pening. Dia tahu ini. Pria itu ahli membuat janji yang menguntungkannya. *** Memasuki barak timnya, Ian disambut para prajurit yang berjejer rapi dengan memberi jalan kosong di tengah untuk letkol mereka lewat. Ian menghela napas lelah. Dia tahu ini ulah siapa. “Selamat sudah berumah tangga, Capt! Kami harap penerus Anda akan lahir di tahun ini juga!” seru Kevin. “Ini sudah bulan Desember.” Kevin mengedipkan matanya setelah menyadari itu. “Ah benar. Aku ubah doaku, semoga kalian mendapatkan kabar bahagia mengenai kehamilan Mbak Cia secepatnya di bulan ini!” “Semoga ada kabar bahagia mengenai kehamilan Mbak Cia secepatnya!” yang l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD