Prolog

116 Words
Salahkah jika aku menginginkan tatapan hangat dari manik cokelatmu itu? Salahkah jika aku menginginkan setidaknya lima menit saja kamu memandangku dengan tatapan hangat? Tak ada kebencian maupun tatapan dingin yang bahkan mampu mengubah air menjadi es dalam hitungan detik. Apa salahku? Takdirlah yang membawa kita bertemu dan berakhir di dalam pernikahan ini. Tapi mengapa kamu menyalahkanku? Seakan-akan akulah pelaku kejahatannya? Mengapa...? Mengapa semua ini harus terjado padaku? Hukumankah?  Atau takdir yang sepertinya ingin menertawaiku? Jika bukan? Lalu apa? Adakah seseorang diantara kalian yang dapat menjawabku? Karena  yang aku butuhkan sekarang hanyalah sebuah jawaban.  Jawaban yang mampu memberikanku ketenangan dan dapat menerima semua yang telah terjadi dengab lapang d**a. Dan dengan d**a tegak, aku akan berusaha menghadapinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD