PART 10

1470 Words

Orlando mendongak namun kembali menatap buku di pangkuannya. Pintu kamarnya baru saja dibuka dengan agak sedikit keras. Marlon sang kakak, pria kebanggaan keluarganya masuk dan duduk di tepi ranjangnya. Dia sepertinya siap mengadakan pembicaraan panjang lebar. Namun Orlando memilih acuh saja dan meneruskan bacaannya. "Apa yang kau katakan pada Mom sampai dia menangis seperti itu?" Orlando memilih menghela napasnya. "Tindakanmu jelas..." "Salah!?" Orlando melemparkan bukunya ke sembarang arah. "Kalau kau kemari hanya untuk menceramahiku tentang apa yang salah dan apa yang benar, sebaiknya kau keluar. Kau sudah tahu. Kau lah yang selalu benar. Aku sudah lama menerima penilaian itu. Dengan sangat baik, Marlon." "Orangtua kita tidak pernah melakukan hal itu, Orlando. Mereka memperlakukan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD