Bab 7 Tak Terpuaskan

637 Words
Gina menyambut kepala pria itu menyusup ke dalam pangkal pahanya yang telah becek dan lembab. "Ahhh..." Desahnya nikmat saat lidah panas pria itu bermain-main di belahan vaginanya dan pria itu melebarkan belahan itu dan lidahnya pun mepermainkan klitorisnya. Sedang tangannya yang satu lagi dengan menggunakan kedua jarinya dimasukkan ke dalam lobang v****a wanita itu. "Oughhh...akhh..ahh..ohh yaaa" erang Gina dengan suara mendayu dan serak menerima sodokan jari pria itu disertai jilatan-jilatan panas pada klitorisnya. Diatas ranjang setelah pergumulan panjang si pria melenguh panjang Saat dia hendak mencapai puncaknya. Gerakannya pun semakin membabi buta menyongsong pelepasannya. "Oughhh...ahhh"Disemburkannya lahar panasnya di dalam lobang v****a Ana beberapa kali semburan hingga meleber keluar dari liang itu. Setelah tersembur semua ditariknya batang kemaluaannya dari lobang itu. batang itu masih tegang sempurna tapi dirinya sudah merasa lelah. Ia pun tergeletak lemas di diatas ranjang sambil mengatur napasnya yang ngosngosan. Mengumpulkan tenaganya untuk ronde berikutnya karena dia tentu saja belum merasa puas hanya bermain satu ronde. Tubuh Ana sungguh merupakan candu, ia ingin mencicipi lebih dan lebih lagi dari tubuh Ana. Setiap inci dari tubuhnya membuatnya kecanduan. Ana meraba dan mengelus pangkal pahamya yang penuh dengan cairan kental itu. Masih dengan tatapan lapar akan nafsu. Dihampirinya pria yang terbaring terlentang itu. Ditatapnya batang pria itu yang masih berdiri. " Aku masih mau lagi" rayu Ana meraih batang kemaluan yang masih berdiri tegak tapi belum terasa keras di pangkal paha pria itu. Dijilatnya batang itu. Kemudian dibawanya batang itu ke dalam mulutnya dan mulai mengulumnya. Pria itu melenguh nikmat. Saat miliknya berada penuh dalam rongga mulut Ana. Disodok-sodoknya batang itu di dalam mulut Ana. Hingga pria itu pun mulai b*******h dan terangsang lagi. Batang itu pun mulai mengeras lagi dan berdiri sempurna dengan otot-otot yang menonjol dibaliknya. Setelah batang itu mengeras sempurna Ana memposisikan tubuhnya berjongkok diatasnya sambil menghadap Pada pria itu, diraihnya batang besar itu dan dituntunnya batang itu memasuki liang vaginanya. " Awww...Aughhh...luar biasa" desis pria itu. Liang Ana masih tetap terasa sempit dan nikmat saat penisnya memasuki liang itu padahal sebelumnya liang itu sudah digempur berkali-kali. Saat semuanya sudah masuk sempurna di dalam Ana. Rasanya sungguh surga dunia. Pria itu hanya merem melek dan melenguh nikmat dan pasrah diatas pembaringan. Ana mulai menaik turunkan tubuhnya perlahan. Menggenjot dirinya mengendalikan permainan yang rasanya sangat nikmat ketika liangnya meraup seluruh batang itu hingga pangkalnya. Dia mulai menaikkan tempo gerakannya, naik turun dengan lebih cepat dan menggila sesekali bergerak gerak berputar diatas perut pria itu.. "Akhhh...nikmatnya.." erang Ana terus menggila menaik turunkan tubuhnya dengan cepat dan kuat. " Ahhh..ahh..." Erangnyanya disetiap hentakannya. Dadanya yang ranum bergerak-gerak naik turun mengikuti hentakan tubuhnya. Membuat pria di bawahnya tergiur untuk menangkup dua gundukan itu ke dalam genggaman tangannya. Di remas-remasnya gemas dua gundukan di hadapannya yang membuat si empunya menjadi semakin gila. Kedua jempolnya memainkan p****g d**a yang menonjol keras meminta belaian. Mata Ana melirik ke sofa, menatap Gina dan pria satunya yang juga ternyata sedang bersetubuh diatas sofa. Suara erangan dan lenguhan mereka juga ikut memenuhi ruangan. Bersamaan dengan sepasang manusia diatas ranjang. Yang saat ini permainan mereka sedang dikendalikan Ana yang tampak ahli meliuk liukkan tubuhnya diatas ranjang. "Oughhh...akhhh...akuuu mau keluarr.." erang pria dibawah Ana mengejang menuju pelepasannya dirinya sudah tak bisa menahan lebih lama lagi dan tak lama kemudian Ana merasakan cairan panas kembali menyembur beberapa kali di dalamnya memenuhi liang vaginanya, cairan itu mengalir keluar diantara pangkal paha mereka yang masih menempel. Setelah dirasakannya batang kemaluan pria itu letoy. Ana mengeluarkan kemaluan itu dr lobangnya. Dikulumnya batang itu. Sambil menjilati a******i yang memenuhi batang itu. Dijilat dan ditelannya cairan itu tanpa rasa jijik. Setelah bersih Ana memandangi wajah pria itu kecewa.karena dia belum mencapai puncaknya kali ini. Ana menunggu pria itu mengumpulkan tenaganya lagi. Tatapannya tertuju pada sofa dimana terdapat pasangan yang tengah bergumul panas di atas tempat itu dengan tatapan lapar akan birahi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD