Bab 5 Diuji

728 Words
Ana terbangun dari tidurnya yang entah berapa lama dia tertidur saat suara ketukan di depan pintu kamarnya terus memanggil untuk dibukakan. " Saya mengantar makanan" panggil suara di depan pintu memamggil penghuni kamar yang diketuknya. Ana membukakan pintu membiarkan si pengantar makanan mendorong meja saji ke dalam kamarnya. Kemudian orang tersebut langsung pergi setelah meletakkan meja saji ditengah kamar Ana. Setelah menutup pintu kamar, Ana menghampiri makanan yang disajikan. Tak ayal perut Ana berbunyi karena memang sejak dari perjalanan kesini hingga sekarang perutnya belum terisi makanan, apalagi dia habis digempur bergilir oleh kedua sepupunya dan pamannya yang tentu saja menguras tenaganya. Dengan lahap dimakannya semua makanan di meja yang begitu lezat. Dalam sekejap semua piring di atas meja itu sudah bersih dan tandas. Semua sudah berpindah ke dalam perut Ana. Setelah makan dan kenyang Ana duduk diam diatas ranjangnya. Menanti Gina yang katanya akan datang ke kamarnya. Entah berapa lama Ana menunggu. Akhirnya Gina memasuki kamar Ana bersama dua orang pria di belakangnya yang menyusul memasuki kamar. Kedua pria itu mengamati Ana yang duduk tenang menanti diatas ranjang. Kedua pria itu mengamati Ana dengan tatapan m***m. Mengamati lekuk tubuh Ana yang tercetak indah dibalik bajunya yang transparan. Tentu saja untuk menggoda tamunya Ana diberi baju yang menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya. " Bagaimana dengan orang baru ini? Kalian suka? Kalian boleh mencobanya sebelum dia kita tawarkan pada pelanggan." Gina mulai membuka suara. Dia ingin melihat bagaimana Ana melayani nafsu pria. Kedua pria adalah anak buah kepercayaanya Dia selalu melatih anak baru yang masih pemula dalam urusan bersenggama dengan menyuruh melayani anak buahnya agar mereka bisa melayani pelanggannya kelak. Kecuali untuk seorang perawan. Karena banyak pelanggannya yang mencari perawan yang tentunya harganya tidak murah. Setelah tidak perawan lagi maka mereka pun tetap akan dilatih dengan cara yang sama oleh Gina karena tentunya mereka tidak punya pengalaman sama sekali. "Ya..dia menggiurkan." Kekeh pria yang berdiri di depan Ana. Tampaknya dia yang akan mendapat giliran pertama mencicipi Ana. Yang seorang lagi bersama Gina duduk di sofa dekat ranjang. Mereka akan menyaksikan aksi pria itu. " Ayo kita uji dia" ujar Gina menyuruh pria itu memulai. Pria dihadapan Ana mendongakkan wajah Ana menghadapnya. " Ayo kita bersenang-senang manis" ujar pria itu kemudian melumat bibir ranum Ana. Tangannya mengelus paha mulus Ana & menyingkap kain yang menutupi paha itu agar lebih leluasa merayap ke atas. Cumbuan- cumbuan pria itu tidak membuat Ana bereaksi. Justru pria itu menjadi lebih terangsang merasakan bibir ranum Ana. Dirinya merasa tertantang karena Ana tak bereaksi pada cumbuannya. Dirinya pun beralih pada pangkal paha Ana. Dibaringkannya Ana diatas ranjang, membuka lebar paha Ana kemudian dilucutinya celana dalam yang dikenakan Ana. Matanya berbinar melihat v****a Ana yang menggoda. Dielusnya belahan v****a yang walau si pemilik tak bereaksi tapi bagian bawahnya sudah basah. Pria itu menenggelamkan kepalanya di pangkal paha Ana. Lidahnya yang panas dan basah bermain-main si pangkal paha Ana. Kepala itu menyeruduk di bawah sana tapi tetap tak ada reaksi pada Ana. " Bagaimana ada orang yang seperti patung begitu. Bahkan satu suarapun tak keluar dari mulutnya" heran pria di samping Gina. " Kalau seperti ini sama aja bermain dengan boneka s*x" ujar pria itu lagi. Tapi Gina tak menanggapi, dia masih mengamati kegiatan di hadapannya. Kini pria yang sedang menyalurkan hasratnya itu mulai membuka celananya, tampaknya dia sudah tidak tahan ingin memasuki liang v****a Ana. Batangnya yang sudah menegang sempurna diarahkannya ke lubang v****a Ana. Diangkatnya sebelah kaki Agar mudah memasukkan kejantanannya kedalam lubang v****a itu. Digesek-gesekkannya batang keras itu diatas vaginanya kemudian berlahan memasuki liang itu. Dirasakannya sensasi yang luar biasa saat mulai memasuki liang yang sempit itu. " Ough..." Erang si pria merasakan nikmat saat memasuki liang itu hingga sampai pangkal batangnya. Saking nikmatnya dia langgsung menggenjot dengan membabi buta. Keras dan kuat. Pria itu terus mengerang keenakan disetiap hentakan-hentakannya. Kemudian setelah bosan dengan posisi sebelumnya, dia merubah posisi tanpa menarik batangnya dari lobang v****a Ana. Dibaliknya tubuh Ana kemudian diangkatnya pinggul Ana. Diremasnya kedua belahan b****g Ana di bawahnya. Kemudian melanjutkan genjotannya. "Akhh.." erang pria itu saat mulai menarik batangnya kemudian memasukkannya lagi kemudian siulangnya perlahan, kemudian dia mulai mempercepat tempo hentakannya disertai dengan erangannya yang semakin memburu . Suara pertemuan dua kelamin, erangan si pria dan deru napas si pria mendominasi memenuhi ruangan kamar itu. Kedua penonton yang tengah duduk sofa tetap diam mengamati. Terima kasih bagi yang masih mengikuti lanjutan cerita ini. Mohon dukungannya ya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD