Baby Blues

1150 Words

Bab 46 Baby Blues Dia berdiri di antara kami, lebih tepatnya menghadap ke arahku dengan tatapan nanar. Sedangkan Yanti? Wanita itu tengah menangis tersedu-sedu, aku yakin 35% adalah air mata asli, sisanya? Jangan tanya. Di sela tangisnya yang—lebay banget itu, Yanti melototiku. Bayangkan saja bagaimana anehnya ekspresi ulat bulu itu. “Kamu keterlaluan, Ma!” Aku berusaha untuk menulikan pendengaranku. Terserah apa kata Mas Joko, yang penting aku merasa lega telah melampiaskan emosiku ini. Mas Joko menatapku dengan kilat amarah. Kulihat tangannya yang mengepal kuat hingga jemarinya memutih. “Aku nggak mau tahu, kamu harus minta maaf padanya, Ma! Sekarang!” “Aku? Kenapa harus?” sahutku dengan tatapan remeh. Apa mereka pikir aku hanya akan menangisi perbuatan mereka? Aku memang sedih,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD