bc

Reborn : Billionaire's Pet

book_age18+
267
FOLLOW
2.0K
READ
billionaire
possessive
age gap
dominant
scandal
sweet
bxg
suger daddy
virgin
like
intro-logo
Blurb

⚠️⚠️ Cerita dewasa, bukan bacaan anak kecil!

⚠️⚠️ Harap bijak sesuai usia kalian!

⚠️⚠️ Bukan Squel.

"Panggil namaku," bisik Tian.

Gigi Shashi menancap di bibir bawahnya, pipinya bersemu merah. "T-tuan Li," gumamnya ragu-ragu.

"Bukan begitu cara memanggilku." Tian menyibak rambut yang menutupi kening Shashi dan tatapanya lembut menyorot wanita di bawahnya yang terlihat lemah dan mendambakannya.

"Christian," erang Shashi.

Tian tersenyum. "Nah, itu baru benar."

chap-preview
Free preview
1. Reborn
Chapter 1 Reborn "Tolong selamatkan aku, Tuan." Tubuh kurus itu ambruk di dadanya. Tian mundur satu langkah, enggan untuk menolong perempuan yang entah dari mana datangnya. "Serahkan perempuan itu padaku!" teriak salah satu laki-laki yang berlari mendekati Tian. Tian mengamati sekeliling area pemakaman dan alisnya terangkat. "Ambil saja kalau kau mau." "Tuan, kumohon jangan lakukan itu padaku," rintih perempuan kurus itu di antara napasnya yang tersengal-sengal. "p*****r itu milik bos kami," ucap pria bertubuh cukup gempal sembari terengah-engah mengatur napasnya setelah berlari. "Dia melarikan diri dari rumah bordil!" timpal pria yang lebih kurus dari pria gempal. Tapi, hanya sedikit bedanya. Tian mendorong tubuh perempuan itu, jijik setelah mendengar penuturan pria di depannya. Tetapi, tangan perempuan itu mencengkeram dengan kuat jas yang dikenakan Tian dan ia merasakan tubuh perempuan itu bergetar hebat. Sekilas Tian mengamati perempuan itu dan alisnya berkerut, mustahil perempuan lemah itu seorang p*****r. Terlalu kurus, tidak menarik, dan masih sangat muda. Tian menebak usianya mungkin lima belas tahun. "Rumah bordir kalian memperkerjakan anak di bawah umur, ya?" Tian menaikkan sebelah alisnya. "Itu bukan urusanmu!" bentak pria bertubuh gempal. Memang bukan. Namun, ia adalah manusia yang memiliki rasa iba. Tian mungkin akan dihantui rasa bersalah jika tidak menolong seorang perempuan belia yang di depan matanya dipaksa menjadi p*****r. "Katakan pada Bos kalian jika menginginkan anak ini, datanglah ke rumahku." Dengan gaya pongah pria agak kurus berludah ke tanah. "Jangan sombong atau kau akan berhadapan dengan Tuan Rong!" Tian mengangkat bahu. "Aku tidak pernah mendengar nama Rong." "b*****h, kau. Tuan Rong pemilik tempat bordil terbesar di wilayah ini!" ucap si gempal. Bibir Tian mengulas senyum miring. "Siapa yang peduli dengan penguasa pinggiran kota seperti dia?" "Serahkan p*****r kecil itu, atau nyawamu sebagai gantinya?" Tian menyipitkan matanya. Berani sekali dua orang sampah masyarakat mengancamnya. "Apa kau tidak pernah mendengar nama besar keluarga Li?" Tian kemudian tersenyum dengan cara yang sangat dingin dan angkuh khas miliknya, seolah menunjukkan siapa dirinya. Bahwa dia adalah Christian Li, satu-satunya keturunan laki-laki keluarga Li yang tahun ini masuk ke dalam jajaran seratus keluarga terkaya di dunia versi majalah Forbes. Ia merangkul tubuh kurus perempuan yang masih bergetar ketakutan kemudian menekan kunci mobilnya dan lampu sebuah Aston Martin Limited Edition dengan plat nomor khusus berkedip. "Aku, Christian Li." Mata kedua pria itu membelalak, kulit wajah mereka memucat ketakutan kemudian berlutut di jalanan. "Tuan Li, maafkan kami. Ampuni kami." Tian melangkah meninggalkan kedua pria itu kemudian membawa wanita yang sepertinya telah pingsan itu menuju mobilnya. Direbahkannya tubuh kurus itu di jok belakang kemudian atas inisiatifnya, Tian melepaskan jasnya untuk menyelimuti tubuh perempuan malang itu lalu mengemudikan mobilnya menuju klinik milik sahabatnya. "Di mana kau menemukan gadis itu?" tanya Wen Kai, sahabatnya sekaligus pemilik klinik yang berprofesi sebagai dokter. Tian mengedikkan bahunya. "Di jalanan." Tepatnya di jalanan sekitar makam ibunya saat hendak meninggalkan tempat itu. "Kita harus melaporkan ini kepada polisi," ucap Kai. "Kurasa tidak perlu." "Dia jelas saja korban kekerasan. Lihat luka-lukanya dan aku khawatir jika anak ini juga korban pemerkosaan." Lebam-lebam dan memar baru di wajah dan sekujur tubuh perempuan kurus yang masih pingsan itu memang mengenaskan, dan dugaan Kai tentang korban pemerkosaan juga bisa saja benar. *** Bao Xia Lin berjalan di antara mayat-mayat manusia yang bergelimpangan di atas tanah seraya menahan rasa mualnya. Musim panas membuat mayat cepat sekali membusuk, lalat berkerumun dan burung pemakan bangkai berkeliaran di antara tumpukan prajurit dan warga desa yang menjadi korban peperangan. Setelah lima hari berjalan di antara tumpukan mayat, entah berapa ribu mayat yang telah dilewati. Tetapi, Bao Xia Lin belum juga menemukan di mana mayat orang yang dicari. Sialan! Pria itu seharusnya membusuk di antara tumpukan mayat-mayat itu. Tidak mungkin burung pemakan bangkai menyantap tubuh Li BoYan sampai habis kecuali tubuh Li BoYan memiliki rasa yang spesial. "Nona, sebaiknya kita akhiri pencarian ini," kata Rong Huan. Bao Xia Lin menyingkirkan alat pelindung kepala yang menutupi wajah mayat menggunakan pedangnya. "Aku harus melihat dengan mataku sendiri jika dia sudah mati." "Anda menebas dadanya menggunakan pedang kemudian menusuk tepat di jantungnya, mustahil dia masih hidup." Bao Xia Lin tersenyum sinis, rahang wanita itu mengeras dan matanya berkilat penuh kemarahan. "Seseorang pasti menyelamatkannya." "Meskipun seseorang menyelamatkannya, dengan luka separah itu, mustahil dia bisa bertahan hidup," kata Rong Huan. Bao Xia Lin memang menebas d**a Li BoYan, pria yang teramat sangat dicintainya dengan tangannya sendiri dan ironisnya menggunakan pedang pemberian Li BoYan. Bao Xia Lin mencintai Li BoYan, tetapi kemarahannya terhadap pria itu lebih besar dari rasa cintanya hingga ia membuat perhitungan, menabuh genderang perang demi menuntaskan dendamnya karena Li BoYan telah membunuh ayah, adik laki-lakinya, dan kakak perempuannya. "Kita harus mencarinya ke tempat lain," ucap Bao Xia Lin. "Apa yang akan Anda lakukan padanya jika dia masih hidup?" tanya Rong Huan. Bao Xia Lin mengacungkan pedangnya ke langit dan tersenyum sinis. "Akan kutebas sekali lagi hingga lehernya terpisah dari kepalanya kemudian akan kuburkan dia." Rong Huan menelan ludah. "Nona...." "Kau adalah bawahanku, tugasmu hanya tunduk padaku," potong Bao Xia Lin dengan nada tegas. Li BoYan adalah putra pertama raja Li Dong Wu di kerajaan DongLi, sedangkan Bao Xia Lin adalah putri dari seorang selir di kerajaan Juzhu. Dua kerajaan itu berada di bawah kekaisaran dinasti Xia, 2000 tahun sebelum Masehi. Bao Xia Lin adalah satu-satunya komandan perang wanita pada jaman itu, pada usia dua puluh tiga tahun ia telah beberapa kali memimpin peperangan dan selalu sukses membawa pulang kemenangan sehingga namanya menjadi buah bibir di kalangan orang-orang. Sayangnya, di jamannya secerdas dan sehebat apa pun wanita, mereka hanya akan menjadi wanita. Mereka tidak diizinkan memimpin negara dan tidak diperbolehkan berada di panggung politik. Bao Xia Lin diperbolehkan mengikuti pelatihan bela diri hanya karena dia diistimewakan oleh ayahnya yang menyukai anak laki-laki. Ratu tidak melahirkan anak laki-laki, hanya satu anak perempuan yaitu Bao Xia Yan. Raja memiliki lima selir termasuk ibu Bao Xia Lin, ibunya merupakan selir kesayangan raja karena berhasil mengabulkan keinginan raja untuk memiliki anak laki-laki. Keadaan itu tentunya membuat keadaan di istana menjadi sedikit rumit, ratu tidak ingin posisinya digeser sedangkan raja berikutnya haruslah putra dari istri sah. Dikarenakan usianya yang tidak memungkinkan untuk melahirkan anak lagi dan posisinya sudah sangat rentan untuk digeser, ratu segera mencari solusi untuk menyelamatkan kedudukan putri semata wayangnya. Ratu segera mengatur perjodohan putrinya dan memilih putra mahkota kerajaan Dongli lalu kisah cinta yang tidak seharusnya dimulai. Shashi membuka matanya dan mendapati jika dirinya masih berada di pesawat yang membawanya menuju Guangzhou. Ia memeriksa jam di pergelangan tangannya dan mendapati jika perjalanannya menuju Singapura masih sekitar sepuluh jam lagi. Benar-benar perjalanan panjang yang melelahkan karena harus melewati dua kali lagi pergantian pesawat. Shashi menghela napasnya kemudian mengangkat tangannya hingga sebatas matanya dan menatap jemarinya, berpikir jika sesuatu yang tidak masuk akal mungkin benar adanya. Kelahiran kembali atau Reinkarnasi. Namun, siapa yang akan percaya itu? Mimpi yang sama datang berulang-ulang sejak usianya menginjak dua puluh tahun, bukan hanya seperti mimpi, tetapi setiap bayangan itu datang ia seolah menyaksikan diri sendiri bermain dalam sebuah dongeng kolosal dan setiap detailnya dapat diingat dengan baik. Di dalam mimpinya, Shashi melihat dirinya mengenakan Hanfu, menunggangi kuda di alam terbuka, berperang, dan semua itu dilalui bersama Christian Li. Sungguh tidak masuk akal ditambah lagi, masa itu sangat berbeda karena tidak ada gedung-gedung tinggi, tidak ada mobil, dan teknologi. Bersambung.... Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate! Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis. ☺️♥️🍒

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rebirth of The Queen

read
3.6K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

Rise from the Darkness

read
8.2K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.6K
bc

TERNODA

read
198.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook