Bab 132 Menjemput Ajeng Adam tersenyum cerah saat akhirnya bisa pergi menjemput istrinya ke rumah yang ditinggali ibunya di kampung. Ia bisa pergi sendiri karena pekerjaan Jonathan sebagai sekertarisnya terlampau bagus. Apa saja bisa Jonathan lakukan kecuali terlihat ramah pada semua orang. Namun, jika soal pekerjaan Joanthan sangat profesional. Mampir mencari oleh-oleh, Adam membawakan makanan yang dibelinya di toko oleh-oleh yang ada di kota. Ia belum memberitahu Ajeng, dan baru menghubunginya setelah kembali dalam perjalanan menuju rumah ibu Ajeng. “Halo, Assalam'ualaikum....” sapa Ajeng. Suara wanita yang dirindukannya tanpa sadar membuat laki-laki itu tersenyum senang. “Wa'alaikum salam,” balas Adam dengan lembut. “Kamu lagi ngapain, Jeng?” tanya Adam b

