Suara kecil yang datang dari arah kamar itu membuat semua orang terdiam terpaku. "Ada apa, Nda? Tenapa semua menanis?" suaranya kembali mengalun, menatap ketiga orang yang ada di ruang keluarga itu dengan tatapan tidak mengertinya. "Dia siapa?" Bu Yanti menatap si bocah kecil dengan pandangan terpaku, "Apakah dia anak kalian?" Bu Yanti menatap Kania, memastikan. "Iya. Dia Aruna, putri Kania bersama A Bagus." angguk Kania dengan wajah tersenyum di tengah. tangisnya. "Dia cucu ibu..." "Iya." angguk Kania dan Yanti yang mendapatkan validasi mengenai bocah cantik didepannya itu langsung menghampiri sang cucu, menyentuh wajah mungilnya dengan jemari bergetar karena haru. Wajah mungil yang ada didepannya itu begitu mirip dengan Bagus namun kali ini dalam versi anak perempuan, sangat cantik

