Tangan kecil itu menaburkan bunga diatas makam dan setelah itu manicnya terpejam dengan kedua telapak tangan terangkat dan mengirimkan melayangkan doa untuk dua orang terkasihnya yang sudah lebih dahulu meninggalkannya di dunia yakni sang ibu dan Bagus, Suaminya. "A? Apa Aa' tahu kalau sebentar lagi Aa' akan jadi seorang Ayah?" Kania tersenyum mengelus perutnya dengan lembut, "Kania hamil, A. Menurut dokter usianya baru sebulan. Belum begitu nampak." Kania tersenyum tipis, "A, terima kasih telah meninggalkan sosok mungil ini dalam perut Kania. Kania berjanji akan melindungi anak kita dari apapun yang terjadi nanti. Kania janji akan menyayangi mereka sama seperti Aa' yang sayang pada Kania." Kania tersenyum dan mengecup batu nisan sang suami sebelum beralih ke makam sang ibu yang lumayan j

