Kau Tak Bisa Menghakimiku, Sir!

1508 Words
Bella menatap bunga bakung di halaman belakang rumah Michael yang terawat sempurna. Di sisinya, ada anggrek berwarna cerah. Melati juga melengkapi koleksi pot-pot rak ini. Bunga-bunga gantung yang menjalar ke bawah mengeluarkan aroma wewangian yang khas. Sebagai seseorang dengan karakter kasar, Michael berhasil mengejutkan Bella dengan koleksi tanaman bunga ini yang berada di bawah perawatannya. Bella duduk di teras dan mendesah panjang. Dia menatap matahari pagi yang bersinar menawan di ufuk timur, merasakan semburat merahnya menghangatkan hatinya yang telah lama dingin karena terlalu lama di kota. Terlalu lama tenggelam dalam kesibukan Washington D.C., membuat Bella terkadang lupa pada dirinya sendiri dan tenggelam menjadi bayang-bayang semu di balik keletihan kota metropolitan. Oustphilled adalah kota kecil di pinggiran Texas yang hebatnya masih jarang tersentuh oleh perombakan jaman. Bukan berarti tak ada bus, mininarket, atau semacamnya. Semua fasilitas-fasilitas itu tersedia. Hanya saja, keadaan lingkungan di sini masih asri dengan banyak bangunan lama yang belum berubah. Lahan-lahan tersebar, menjadikan persentase besar penduduknya sebagai petani, peternak sedang, dan pengolah kerajinan tangan bagi para wisatawan yang sering kali membanjiri tempat ini pada musim semi. Kebanyakan dari mereka adalah penyewa rumah di peternakan, atau penduduk dengan tingkat ekonomi menengah yang bekerja pada peternakan setempat. Ousthphilled adalah kota kecil berpenduduk empat puluh ribu jiwa. Kota dengan fasilitas dua SPBU, satu gedung bioskop, dan satu tambang minyak bumi yang hingga kini masih berfungsi dengan baik sebagai salah satu peningkat ekonomi. Kota ini juga memiliki danau buatan yang dibentuk dari tiga sungai yang sengaja dialirkan. Pemandangan kota ini seolah mengingatkan Jazlyn pada keadaan beberapa puluh tahun silam. Masih murni dan membawa ketenangan. Bella telah melihat jalan-jalan sekitar secara sekilas kemarin saat ia diantar oleh sopir kepercayaannya saat datang ke sini. Untuk ukuran wanita yang terbiasa sibuk dengan aktifitas D.C., kota ini terlalu lengang dan menawarkan kenyamanan. Beberapa orang yang berpapasan dengannya mengangguk ramah, tampaknya mereka terbiasa menyapa orang asing. Kecuali Michael, tentu saja. Lelaki itu seperti memiliki kebencian alami untuk Bella. Dia bahkan dengan terang-terangan menyebut Bella sebagai benalu. Benalu. Ya Tuhan. Tampaknya Bella memang membawa persepsi buruk bagi Michael. Lelaki arogan dengan penuh parut luka dan mata yang berfungsi sebelah. Apakah lelaki dengan pribadi sarkasme itu memiliki antipati tersendiri dengan makhluk yang disebut "wanita kota"? Ada apa antara Michael dengan "si wanita kota"?. Apa pun itu, pasti telah terjadi sejarah yang cukup buruk. Atau mungkin sangat buruk. Bella tersentak saat tiba-tiba ponselnya bergetar. Dia segera meraih benda pipih yang terselip di saku belakang celana denim, kemudian bersiul gembira saat dilihatnya identitas orang yang menghubunginya. Ralph McPatterson. Kekasih, sekaligus tunangannya. "Sayang? Aku sudah menantikan kau menghubungiku!" Suara Ralph yang hangat dan renyah terdengar dari seberang. Ralph adalah putra bankir yang menjadi konsultan bisnis dan sangat sukses dalam bidang tersebut. Sikapnya hangat, ramah, dan stabil. Dia adalah lelaki mapan yang diincar banyak orang dan sayangnya, Bella terlalu beruntung sehingga bisa meraihnya. "Maafkan aku, Ralph! Suasana hatiku sedikit kurang baik jadi aku tadinya berpikir untuk menghubungimu nanti!" "Oh. Apakah Oustphilled buruk?" tanya Ralph. Ralph adalah satu dari segelintir orang yang tahu alasan kepergian Bella dan masalah apa yang melatarbelakanginya. "Tidak. Tempat ini cukup cantik." Bella menatap hamparan hijau di arah selatan, samar-samar melihat beberapa kuda ditunggangi oleh sekelompok orang bertopi koboi. Rumah Michael berada dalam satu wilayah peternakan pribadi bernama M&M Julio's Ranch. Bella masih belum paham apakah tanah peternakan ini milik Michael, atau Michael hanya memiliki bagian rumah secara terpisah. Dinilai dari rumah Michael yang sederhana, mungkin dia hanya sebagai penyewa atau pemilik kediaman secara terpisah. Jelas jika ia pemilik peternakan, Michael akan tinggal di rumah utama yang pastinya lebih luas, besar, dan glamor, bukan? Bella mengernyit. Dia tak terlalu suka memikirkan Michael. Apa pun latar belakang lelaki itu, Bella seharusnya menutup mata dan tak membuat teka-teki bagi dirinya sendiri. Bella bergidik ngeri. Pikirannya mulai liar, dan Bella tak suka itu. "Pasti tak mudah bagi seorang wanita metropolitan sepertimu berada di sana. Kehidupanmu didesain mudah, Sayang. Berada di kota kecil di mana mata pencaharian utama penduduk bertani dan beternak jelas merupakan hal berat bagimu. Aku sungguh menyesal tak bisa ikut berada di sisimu!" Ralph menunjukkan ketulusan. Keadaan Bella yang rentan dalam bahaya membuat Ralph tak mungkin menemaninya. Akan lebih aman bagi semua orang jika Bella dibiarkan seorang diri. "Sudahlah, Ralph! Aku pasti bisa mengatasinya. Bagaimana kabar Si L ini? Apakah sudah ada perkembangan tentang identitasnya?" Wajah Bella tampak murung. Semuanya bermula saat Bella, dan kedua teman sesama model, Leslie dan Meggie, mendapat pesan manual tertulis yang mengganggu dari seorang haters yang menyebut dirinya sebagai Si L. Awalnya pesan-pesan itu ditinggalkan hanya berupa kata-kata pedas. Tentang bagaimana mereka bertiga tampak sombong, angkuh, dan munafik. Hal-hal seperti itu. Dunia model adalah dunia yang rentan terhadap banyak hal. Bella dan kedua temannya menganggap pesan-pesan itu sebagai tindakan haters yang wajar. Mereka mengabaikan pesan-pesan itu, dan berharap akan segera berhenti. Namun, keadaan mulai memburuk. Mereka bertiga mendapat teror beruntun. Dari kucing mati, ayam berdarah, hingga bangkai anjing yang diletakkan di dalam apartemen mereka. Bella dan kedua temannya mulai melaporkan pada polisi. Keadaan semakin kacau saat lima hari kemudian ditemukan jasad Leslie dan Meggie. Di dekat jasad mereka, ada inisial L. Dunia hiburan heboh olek kasus ini. Polisi mulai bekerja lebih giat menggali kematian kedua teman Bella. Media membuat berita ini viral dan dibumbui drama di sana sini sehingga kasus semakin membesar setiap harinya. Sementara itu, identitas Si L sendiri belum juga ditemukan. Dua hari yang lalu, Bella mendapat teror lagi. Semua orang yakin teror itu dari Si L. Itulah kenapa akhirnya Steve, kakaknya, berinisiatif mendorong Bella pergi dan berlindung ke tempat lain yang lebih aman. Posisi Bella tidak aman jika tetap berada di kota. Meskipun keluarga Shancez sebenarnya mampu melindungi Bella, tapi mereka semua tak ingin mengambil resiko. Dan di sinilah akhirnya Bella berada. Di tempat antah berantah, tinggal bersama lelaki sinis yang jelas tak menerimanya dengan baik, bahkan kini meninggalkan Bella seorang diri di rumah. Pagi tadi Michael berkata akan memasang pintu ke Mr. Bianchin, atau entah siapa. "Kau bertanggung jawab atas keselamatanku, Sir. Jika kau pergi, apa yang akan kaukatakan pada kakakku andai pulang nanti kau menemukan aku terluka?" "Jangan khawatir, Miss. Orang-orang di sini tak mungkin melukaimu. Jika ada orang yang berniat melukaimu, itu pasti orang yang memburumu dari kota. Dan perlu kau tahu, aku memiliki seseorang yang akan melaporkan kedatangan orang asing jika itu terjadi. Orang yang ingin datang ke sini harus masuk ke jalur utama dulu dan melakukan perjalanan menyeberangi sungai dangkal, sekaligus masuk ke jalur pribadi wilayah ranch ini. Bisa kupastikan orang itu telah dihentikan saat menginjak je jalur pribadi. Itulah kenapa kau disembunyikan di sini, Bella. Karena butuh usaha kuat bagi pemburumu untuk mendapatkanmu!" Bella hanya diam dan menatap Michael dengan kesal. Apa yang Michael katakan benar. Untuk sampai ke tempat ini harus melalui sungai dangkal dan jalur pribadi. "Kau bisa tenang karena tempat ini sulit dijangkau dan memiliki akses yang tak biasa. Jadi, kusarankan kau tak memberitahu tempat persembunyianmu ini pada orang lain. Karena jika ada yang benar-benar datang padamu, itu pasti dia membocorkannya!" Michael berkata sinis, semakin menonjolkan parut-parut bekas luka di wajahnya. Sepotong kain hitam masih menyembunyikan mata kanannya, menambah kesan misterius pada diri Michael. Bella mundur selangkah, merasa udara yang ia hirup berkurang drastis setiap kali ia berdekatan dengan Michael. "Selain keluargaku, hanya tunanganku yang tahu keberadaanku. Tentu saja ia tak akan membocorkannya pada siapa pun!" Bella mengangkat dagunya, menantang Michael. "Bagus! Kuharap tunangan kotamu itu tak berkhianat!" "Tentu saja tidak!" Bella semakin marah dengan tuduhan dan sikap sinis yang ditunjukkan Michael. Terutama penekanan pada kata "tunangan kota". "Bella! Bella Sayang …." Suara Ralph dari seberang berhasil mengembalikan kesadaran Bella. "Ya. Ralph?" Bella sedikit tergagap. "Kau baik-baik saja?" Ralph terdengar khawatir. "Baik. Aku hanya … hanya sedikit merasa panas. Tak terbiasa di tempat ini!" Bella mengarang alasan yang kebetulan merupakan sebuah kebenaran. "Baguslah! Untuk sesaat kukira kau mengalami hal-hal buruk! Dengarkan aku! Si L masih dalam penyelidikan. Semua semakin membingungkan. Kau harus berlindung di sana dan bersikap hati-hati. Kuharap kau bisa menemukan aktifitas lain untuk membunuh kejenuhan!" Ralph memberi masukan. Bella bisa membayangkan wajah tampan Ralph dengan senyum lebar dan rambut pirang menatap dirinya. Setiap kali lelaki itu tersenyum, muncul lesung pipi di ujung mulutnya yang menawan. "Baiklah, Ralph! Aku akan mengikuti saranmu! Aku mencintaimu, Ralph!" "Aku juga mencintaimu, Sayang! Selalu. Aku pasti akan merindukanmu setengah mati!" "Aku juga. Aku pergi selama dua hari dan aku sudah dilanda kerinduan mendalam. Baik-baiklah di sana, Sayang!" Bella memberikan kecupan jarak jauh melalui ponsel dan mematikan sambungan. Dia baru saja menyelipkan ponsel itu ke dalam saku celana saat suara yang familier merasuki pendengarannya. "Kukira kau berlindung dari teror dan berlari ke tempat ini. Tak kusangka bahkan dalam pelarian, kau masih sempat bermanja-manja jarak jauh dengan kekasihmu! Tidak bisakah kau hidup sebentar saja tanpa menjadi wanita manja yang mengumbar cinta dan kata-kata memuakkan lainnya?" Bella menoleh ke belakang, menatap Michael yang bersandar di dinding belakang rumah, dengan kaki disilangkan dan ditumpukan ke salah satu sisi. Mata Michael seperti mata seorang predator, mengunci profil Bella dengan semua fokus yang dimilikinya. "Kau tak berhak menghakimiku atau menilai kehidupan pribadiku!" Kedua tangan Bella mengepal marah. "Oh ya?" …
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD