Nathan memasuki rumah di tengah malam, seperti biasanya. Luna masih setia menyambut meski setiap harinya, hatinya merasa teriris melihat keacuhan Nathan padanya. "Mas, udah pulang?" Nathan berjalan acuh hingga saat akan menaiki tangga tubuhnya sedikit terhunyung, beruntung Luna segera meraihnya, hingga pria itu tak terjatuh. "Mas, mabuk?" Luna mencium bau menyengat dari mulut Nathan. Nathan tak menjawab dia terus saja melangkah menghiraukan Luna. Luna mengepalkan tangannya, lalu mengejar Nathan. "Mas pergi ke bar?" "Ya." "Kenapa?" "Urusan kerjaan." "Kenapa harus di bar?" "Aku cape!" itu artinya Luna harus berhenti bicara. Luna melempar jas Nathan yang seperti biasa dia lepas saat pria itu memasuki kamar. Dia mulai lelah dengan keadaan ini. Jadi dengan langkah bergetar, Luna me

