Calon Mertua

1123 Words

Livia berusaha biasa saja bahkan saat William meremas pinggangnya saat mereka memasuki rumah besar orang tuanya. "Mister, anda jangan jadi brengsek." Livia berbisik dengan nada tajam. "Bagian mana yang kamu bilang aku b******k, sayang? Kita ini pasangan kekasih, jadi tak ada salahnya melakukan ini." William justru semakin erat memeluk pinggangnya. "Kau!" Tak ada gunanya melawan sebab Livia melihat kedua orang tua William berdiri di depan tangga, dan dia berusaha menarik senyumnya, yang justru terasa kaku. Tatapan kedua orang tua William terasa menusuk, namun fokus Livia kini tertuju ada pria paruh baya yang kini melipat tangannya di d**a. Livia berbalik dengan segera "Pak, Pratama," bisiknya pelan. "Eh, kau mau kemana?" langkah lebar William mencegah. "Kau tidak bilang ayahmu direkt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD