Nathan tak terima dan merasa ini tak masuk akal, dia kembali menghubungi Livia meski dia tahu Livia tak akan menerima panggilannya. "Apa- apaan, ini gak mungkin, aku tahu kamu, aku kenal kamu, kamu pasti bohong." Nathan memacu mobilnya untuk mencari Livia namun saat ini justru ponselnya berdering dan dia semakin merasa frustasi saat melihat panggilan dari kantornya. "Sialan, aku lupa kalau ada rapat hari ini." Nathan segera membelokkan mobilnya untuk kembali ke kantor, meski pikirannya di penuhi Livia dia juga harus melakukan kewajibannya, biarkan Livia menjadi tenang sebab dia pun tak ingin bertingkah gegabah, dia harus tahu kenapa Livia mengatakan itu. "Pasti bohong, kamu pasti bohong!" tak dapat di pungkiri jika perkataan Livia mengganggunya, jadi dia berusaha menyangkal jika apa yang

