Semuanya Sia- Sia

1116 Words

William memasuki rumah dan mencari keberadaan Livia "Via?" dia menyusuri setiap ruangan lalu pergi ke kamar, namun William tetap tak menemukan Livia. "Kemana dia?" mengingat tatapan marah dan kecewa dari Livia membuat William merasa gelisah. "Apa dia pergi?" rasa takut tiba-tiba muncul. Bagaimana kalau gadis itu pergi. William meremas rambutnya frustasi, saat hingga malam semakin larut Livia tak juga pulang. Sial! Ini gara- gara Kris, si b******k itu tak berpikir sebelum bertindak. Waktu menunjukkan pukul satu pagi saat Livia masuk dengan sebuah kantung di tangannya. "Darimana aja kamu?" Livia mendongak saat mendengar suara William. "Mini market, mampir dulu buat jajan." Livia melewati William dengan acuh dan pergi ke arah dapur. "Kenapa gak ngasih tahu?" William mengikuti langkah Li

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD