Saat keluar dari kafe, Livia merasakan tarikan di tangannya, dan lagi- lagi dia menemukan Nathan. "Ikut aku!" "Mau kemana?" Nathan belum bicara dan membawa Livia ke arah mobilnya. Namun baru saja membuka pintu Livia menepis tangan Nathan "Mau apa lagi, sih?" ucapnya dengan nada kesal. "Kita harus bicara." "Apa lagi? Apa yang mau di bicarain?" "Masuk dulu!" "Gak mau," tolak Livia dengan tegas. "Livia please." Nathan memelas sambil mendorong Livia masuk. Setelah memastikan Livia benar-benar duduk, Nathan memasuki kemudi, dan mulai melajukan mobilnya. Suasana masih hening hingga Nathan menghentikan mobilnya di tepi jalan yang lumayan sepi. "Aku udah bilang sama Mama, dan Papa," ucap Nathan "Kamu benar mereka tidak setuju." wajah Nathan nampak frustasi dan lelah, lalu dia menghadapk

