Sebuah Tawaran

1085 Words

Livia tersenyum menatap sekitarnya "Kita sering bepergian, tapi kita jelas gak pernah benar-benar bisa menikmati keindahan negara yang kita datangi, kan?" William mengangguk "Karena kita juga emang gak datang untuk liburan, kan?" Mereka di tuntut selalu segar saat penerbangan, jadi saat mendarat di negara tujuan, mereka harus istirahat secukup mungkin. Meski tidak ada larangan, namun untuk pekerja yang ingin profesional seperti Livia. Dia banyak memilih mengabaikan keinginan untuk jalan- jalan atau belanja. Maka dari itu saat usai shift kerja, beberapa orang kerap mengadakan jamuan makan malam, atau pesta sekedar melepas penat setelah hampir satu bulan mereka bekerja. Livia melepaskan sandalnya lalu berjalan menyusuri pasir. Bibirnya tersenyum merasa jika tekstur pasir membuatnya meras

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD